REPUBLIKA.CO.ID, SASSUOLO -- Penyerang Sassuolo, Fransesco Caputo mengaku sulit menerima kenyataan saat tak bisa memperkuat Italia di Piala Eropa 2020. Tim nasionalnya menjadi juara.

Ia merasa layak memperkuat Gli Azzurri di event tersebut. Sepanjang musim lalu, ia mencetak 11 gol dalam 25 laga Serie A.

Pada akhirnya, pelatih Roberto Mancini enggan memanggilnya. Meski kecewa, Caputo berusaha menghormati keputusan sang arsitek.

"Saya pikir itu mungkin (untuk mendapatkan tempat di timnas). Saya tidak tahu apa yang dipikirkan Mancini, tetapi saya tetap ingin berterima kasih padanya. Dia memberi saya debut di timnas senior Azzurri dan ada tiga rekan saya di Wembley. Itu meredakan kekecewaan saya," kata attacante 33 tahun itu kepada Gazzetta, dikutip dari Football Italia, Kamis (5/8).

Caputo melepaskan cerita yang sudah berlalu. Ada agenda besar di depan mata.

Sebentar lagi, Piala Dunia 2022 berlangsung. Ia berharap bisa mendapatkan kesempatan membela negaranya di Qatar.

"Saya tidak akan pernah berhenti bermimpi. Saya tetap termotivasi untuk mendapatkan tempat saya (di timnas)," ujar Caputo.

Kini ia fokus mempersiapkan diri menuju musim baru. I Neroverdi tak lagi dilatih Roberto de Zerbi.

Muncul sosok bernama Alessio Dionisi. Ia belum bisa memberikan penilaian pada allenatore anyar mereka.

"Masih terlalu dini untuk menilai Dionisi, tapi saya bisa melihat karakteristik yang sama dengan Sassuolo yang dulu. Kami ingin menjaga penguasaan bola selama mungkin dan mengontrol permainan," tutur Caputo.

Beberapa rekan setimnya mulai kebanjiran peminat. Para jagoan tersebut antara lain Manuel Locatelli, Domenico Berardi, serta Giacomo Raspadori.

Caputo berharap Locatelli dkk, bertahan di Mapei Stadium. "Jika mereka pergi, klub akan merekrut pemain yang bisa menggantikan mereka," ujar eks juru gedor Empoli ini, menegaskan.