REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dosen dan mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, dengan menggelar pelatihan jurnalistik, Kamis (5/8). Pelatihan itu diikuti peserta dari Pemuda Persatuan Islam (Persis) Depok serta masyarakat umum.
Kegiatan yang digelar secara daring ini merupakan wujud nyata dari pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Melalui pengabdian ini diharapkan peran perguruan tinggi dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat itu sendiri.
Maya May Syarah SSos MSi, ketua pelaksana yang merupakan dosen Ilmu Komunikasi Universitas BSI mengatakan, pelatihan ini dimaksudkan agar masyarakat mendapatkan pengetahuan tentang teknologi dan media. Dalam hal ini, masyarakat sebagai khalayak atau audiens diharapkan mampu menjadi konsumen yang kritis dan bijak serta tepat dalam bermedia serta dapat memiliki keterampilan dalan membuat tulisan jurnalistik.
"Target dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan motivasi kepada masyarakat mitra dalam meningkatkan kemampuan dalam hal literasi media (melek media). Suatu istilah yang digunakan sebagai jawaban atas maraknya pandangan masyarakat tentang pengaruh dan dampak yang timbul akibat isi atau konten media massa, yang cenderung negatif dan tidak sesuai dengan harapan. Perlu diberikan suatu kemampuan, pengetahuan, kesadaran dan keterampilan secara khusus kepada khalayak sebagai penikmat media," katanya seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (5/8).
Menurut Maya, para pemateri dari pelatihan ini tidak hanya berlatar belakang akademisi, melainkan juga praktisi yang sudah puluhan tahun berkecimpung di dunia media. Salah satunya adalah Subroto Kardjo, redaktur pelaksana dari Harian Republika. Selain itu ada Sri Wulandari, pendiri website berita AKSI KATA dan Fahmy Fotaleno dari website berita Indozone, yang juga berkiprah sebagai dosen di Universitas BSI. Ditambah dengan dua mahasiswa, yakni Angga Milleniawan Dwiharjo dan Syifa Dwi Indriani
Dalam pemaparannya saat menyampaikan materi, Subroto menjelaskan tentang langkah-langkah awal bagi para pemula untuk mulai menulis atau meliput suatu berita. Ada empat langkah yang disebutkan yakni menentukan angle, membuat judul, menulis lead (teras berita) dan membuat badan berita.
Subroto juga menyinggung soal banyaknya beredar informasi di media sosial yang belum tentu kebenarannya. Karena itu, para pemuda diharapkan lebih memperhatikan lagi apakah informasi itu hoaks atau bukan dengan cara melihat apakah unsur-unsur kaidah penulisan berita terpenuhi atau tidak.
Sementara itu, Ketua Pemuda Persis Kota Depok Zulfikar menjelaskan, tujuan dari pelatihan jurnalistik ini adalah untuk menjaring para pemuda yang berminat di dunia jurnalistik agar mendapatkan ilmu dasar tentang bagaimana cara menulis.
"Pada kesempatan ini saya juga mengucapkan terima kasih kasih pada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya pelatihan ini. Terutama kepada pemateri Bapak Subroto dan Ibu Maya dari Universitas BSI yang telah memberikan ilmunya kepada para peserta," ujar Zulfikar.
Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh 50 peserta dari berbagai komunitas yang ada di Kota Depok dan sekitarnya. Pelatihan berjalan selama tiga jam, dimulai pada pukul 9.00 dan selesai pada pukul 12.00.
Pada akhir pelatihan panitia memberikan tugas ke peserta untuk membuat judul dari suatu berita. Judul yang menarik akan mendapatkan voucher yang disiapkan panitia.