REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Kesehatan Ketua Harian Asosiasi Kafe dan Restoran (AKAR) Gan Bonddilie terus membaik pasca melakukan aksi percobaan bunuh diri di kawasan Balai Kota Bandung, Rabu (4/8) kemarin. Saat ini, yang bersangkutan masih mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
"Saya mendampingi di rumah sakit saya memastikan dia dapat ruangan dan terlayani dia baik mulai bercanda," ujar Ketua Umum AKAR Jabar, Arief Maulana saat konferensi pers virtual, Kamis (5/8).
Ia tidak membenarkan aksi yang dilakukan oleh Bond Bond. Namun, ia memastikan bahwa yang bersangkutan tidak dalam kondisi depresi atau kalut.
Arief mengatakan, Bond Bond memiliki tujuan agar seluruh perjuangan yang dilakukan sejak awal dapat tercapai. Sejak awal, ia mengungkapkan jika Bond Bond merasa Kota Bandung seharusnya berada di level tiga bukan level 4 yang berdampak bisa dilakukan pelonggaran sektor usaha.
"Seharusnya level 3 bukan 4, kenapa pemkot tidak ambil sikap," katanya. Namun, ia mengetahui jika Pemkot tidak bisa melakukan hal tersebut.
Ia memastikan kondisi kesehatan Bond Bond dalam keadaan baik dan stabil. Namun, luka yang dialaminya cukup serius sehingga harus dijahit meski beruntung tidak terdapat organ bagian dalam yang mengalami luka.
"Secara mental kang Bon Bond sehat dia berjuang menyuarakan perjuangan dari awal restoran UMKm bisa beroperasi," katanya.
Ketua PHRI Jawa Barat, Herman Muchtar mengatakan pengurus PHRI dan AKAR tidak mengetahui rencana yang bersangkutan untuk melukai diri sendiri. Pihaknya menyesalkan peristiwa tersebut.
"Kalau seandainya pengurus PHRI dan AKAR tahu rencananya pasti kami larang. Saya menanyakan apakah kalian tahu gak rencana itu, pada gak tahu. Tahunya jam 1 siang setelah kejadian, kami menyesalkan kami semua mengalami hal sama apa yang dirasakan oleh Bonbon," katanya.