REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Sebuah tim ilmuwan dari Inggris, UEA, dan Arab Saudi menemukan kode genetik sejarah populasi orang Timur Tengah. Peneliti menemukan nenek moyang sebagian besar orang masa kini di Semenanjung Arab berasal dari pemburu-pengumpul kuno serta dari populasi Zaman Perunggu regional.
Dilansir di Khaleej Times, Kamis (4/8), gen ini juga adalah nenek moyang dari populasi misterius yang keluar dari Afrika sekitar 60 ribu tahun yang lalu. Tetapi secara genetik, mereka berbeda dari semua orang Eurasia utama lainnya.
Dalam studi pertama dari jenisnya, para peneliti telah merekonstruksi sejarah genetik orang Timur Tengah dari 125 ribu tahun yang lalu. Studi yang dilakukan oleh University of Birmingham dan Wellcome Sanger Institute, menganalisis data DNA dari ratusan orang di Timur Tengah untuk merekonstruksi sejarah genetik mereka.
Melalui penelitian itu juga ditemukan orang-orang Zaman Perunggu dari Levant atau Mesopotamia mungkin telah menyebarkan bahasa Semit ke Arab dan Afrika Timur. Populasi di seluruh Timur Tengah tumbuh sama sampai 15 ribu hingga 20 ribu tahun yang lalu.
Setelah itu, populasi Levantine terus tumbuh, sementara populasi Arab tetap statis. Tren yang muncul ketika pertanian berkembang hingga mengarah ke masyarakat yang menetap dan menjadi populasi yang lebih besar.