Kamis 05 Aug 2021 22:42 WIB

Disaksikan Panglima TNI dan Kapolri, 2.500 Buruh Divaksin

Kapolri dan Panglima TNI juga membagikan paket sembako kepada para buruh.

Rep: Djoko Suceno/ Red: Muhammad Fakhruddin
Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjanjanto bersama Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo saat meninjau vaksinasi kalangan buruh di PT Kahatex Kabupaten Sumedang
Foto: Pendam Siliwangi
Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjanjanto bersama Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo saat meninjau vaksinasi kalangan buruh di PT Kahatex Kabupaten Sumedang

REPUBLIKA.CO.ID,SUMEDANG -- Sebanyak 2.500 buruh di Kabupaten Sumedang mengikuti vaksinasi massal yang diselenggarakan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia  (KSPSI) di PT Kahatex,  Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Kamis (5/8). Kegiatan tersebut ditinjau langsung Panglima TNI, Marsekal TNI  Hadi Tjahjanto dan Kapolri,  Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. Turut mendampingi kedua petinggi TNI dan Polri antara lain Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, Pangdam III Siliwangi,  Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, dan Kapolda Jabar,  Irjen Pol Ahmad Dofiri.

Dalam kesempatan tersebut, Kapolri dan Panglima TNI juga membagikan paket sembako kepada para buruh yang mengikuti kegiatan vaksinasi. ‘’Hari ini kami datang kesini dalam rangka melaksanakan akselerasi percepatan vaksinasi,  khusunya bagi buruh yang tergabung dalam KSPSI. Kita tahu bahwa buruh adalah salah satu pahlawan devisa karena dengan kekuatan ekspor yang selama ini dilakukan oleh rekan-rekan buruh maka devisa masuk ke Indonesia,’’ kata Panglima TNI dalam sambutannya.

Oleh karena itu, kata Panglima TNI, pemerintah memiliki kewajiban untuk menjaga agar buruh selalu sehat. Ia mengatakan,  kesehatan buruh harus terjaga dan ekonomi tetap bertumbuh. Keduanya, imbuh dia,  harus berjalan seiring. ‘’Angka Covid 19 masih tinggi, sehingga walaupun sudah di vaksin tetap patuhi prokes, tetap menggunakan masker setelah melaksanakan vaksinasi, sehingga buruh tetap sehat dan ekonomi tetap tumbuh," ujar dia.

Panglima TNI mengatakan, dalam mengendalikan pandemi Covid-19, strategi yang dilakukan yaitu 3 M, menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Yang kedua, kata dia, yaitu strategi 3 T yaitu testing, tracing,  dan treatment. Sedangkan yang ketiga yaitu vaksinasi.’’Tiga hal ini sangat penting karena saat ini varian yang ada di Indonesia adalah varian Delta yang penularannya jauh lebih cepat dibandingkan varian Wuhan dan varian Inggris," tutur dia. 

Menurut Panglima TNI,  apabila tiga  strategi yaitu 3 M, 3 T,  dan treatment dilaksanakan dengan baik maka upaya memutus mata rantai Covid 19 akan berhasil.  Implementasi tiga  strategi tersebut tidak akan bisa berjalan tanpa keikutsertaan seluruh komponen masyarakat. ‘’Karena masing-masing individu dalam kelompok masyarakat maupun komponen masyarakat memiliki arti sangat penting. Mereka  memiliki peran yang sangat penting mulai dari kewajiban pribadi menggunakan masker sampai kesadaran untuk mau ditracing dan termasuk kesadaran mau untuk melaksanakan vaksinasi," kata dia. 

Sementara itu, Kapolri mengatakan, buruh merupakan salah satu pahlawan devisa bangsa Indonesia. Karena itu, imbuh dia, pemerintah berkewajiban menjaga kesehatan kalangan buruh agar selalu sehat. ‘’Kami turunkan sebanyak 15 ribu dosis vaksin. Kalau masih kurang bisa dikordinasikan kembali. Mudah mudahan akselerasi ini segera tercapai,’’ ujar dia. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement