Jumat 06 Aug 2021 04:25 WIB

Peneliti: Diet Keto Dapat Memperburuk Fungsi Ginjal

Diet keto yang tinggi protein bisa menyebabkan kerusakan ginjal secara jangka panjang

Rep: Haura Hafizhah / Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Diet keto (ilustrasi).Penelitian menunjukkan kalau diet keto hanya memperoleh menurunkan berat badan jangka pendek dan tidak efektif buat tubuh. Jika diet ini terus diterapkan untuk jangka panjang nantinya dapat memperburuk fungsi ginjal.
Foto: www.freepik.com
Diet keto (ilustrasi).Penelitian menunjukkan kalau diet keto hanya memperoleh menurunkan berat badan jangka pendek dan tidak efektif buat tubuh. Jika diet ini terus diterapkan untuk jangka panjang nantinya dapat memperburuk fungsi ginjal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Penelitian menunjukkan kalau diet keto hanya memperoleh menurunkan berat badan jangka pendek dan tidak efektif buat tubuh. Jika diet ini terus diterapkan untuk jangka panjang nantinya dapat memperburuk fungsi ginjal.

Dilansir dari newfoodmagazine.com pada Kamis (5/8), sebuah tinjauan di Frontiers in Nutrition telah mengklaim kalau diet keto menempatkan wanita hamil dan pasien penyakit ginjal pada risiko efek kesehatan yang merugikan dan penelitian ini menemukan kebanyakan orang yang diet keto kemungkinan terkena penyakit jantung, kanker, diabetes dan alzheimer.  

"Diet keto sebagai bencana yang meningkatkan penyakit. Tidak konsumsi daging merah, daging olahan dan lemak jenuh serta membatasi sayuran kaya karbohidrat, buah-buahan, kacang-kacangan dan biji-bijian adalah resep untuk kesehatan yang buruk,” kata Penulis Utama Lee Crosby.

Kemudian, ia melanjutkan kadar protein yang lebih tinggi yang disebabkan oleh diet keto dapat mempercepat gagal ginjal pada mereka yang memiliki penyakit ginjal serta meningkatkan kadar kolesterol jahat.

Menurutnya, istilah diet ketogenik umumnya mengacu pada diet yang terdiri dari rendah karbohidrat, sederhana protein dan tinggi lemak yang bertujuan untuk menginduksi ketosis. Diet keto tidak hanya dipromosikan untuk menurunkan berat badan, tetapi meskipun kurang umum untuk alasan kesehatan lainnya, seperti gangguan kejang, yang semuanya dipertimbangkan dalam tinjauan.

"Selain risiko yang signifikan bagi pasien penyakit ginjal dan wanita hamil, diet keto juga berisiko bagi orang lain, karena diet ini dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL dan dapat meningkatkan risiko penyakit kronis secara keseluruhan,” kata dia.

Ia menambahkan meskipun keto memiliki kemampuan untuk mengurangi berat badan, ini adalah jangka pendek dan tidak lebih efektif daripada diet penurunan berat badan lainnya."Satu-satunya penggunaan diet keto yang tidak terbantahkan adalah kemampuannya untuk mengurangi frekuensi kejang pada individu tertentu, yang memiliki epilepsi yang resistan terhadap obat," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement