Jumat 06 Aug 2021 09:16 WIB

Ini Dua Kekecewaan Terbesar Rossi Selama Berkiprah di MotoGP

Kekecewaan Rossi hanya gagal juara di Ducati dan tak meraih gelar ke-10 juara dunia.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Endro Yuwanto
 Valentino Rossi.
Foto: AP/Petr David Josek
Valentino Rossi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juara dunia sembilan kali Valentino Rossi mengumumkan keputusannya untuk menyudahi karier balapannya di ajang MotoGP, setelah 26 tahun melintas trek yang tak terlupakan. Di pengujung matahari terbenam, Rossi telah melewati senja kariernya selama beberapa musim terakhir. Jadi, tidak mengherankan apabila ia memutuskan untuk pensiun.

Rider berusia 42 tahun itu telah bertahan lebih lama daripada pengendara MotoGP lainnya dan lebih lama dari pembalap Formula 1 (F1) mana pun. Rossi adalah wujud lain dari Diego Maradona, Pele, Michael Jordan, dan Muhammad Ali. Bahkan bagi sebagian orang, the Doctor merupakan paket lengkap dari empat ikon tersebut.

Baca Juga

Pemilik nomor 46 tersebut menjadi satu-satunya pembalap yang telah memenangi gelar juara dunia di kelas 125cc, 250cc, 500cc, dan MotoGP. Tak hanya manuver dan atraktifnya saat berada di atas lintasan, beberapa olahragawan terpesona dengan sang rider dari apa yang ia lakukan selama berada di dunia balap motor.

Cara Rossi berjalan, berbicara, dan membuat mereka tertawa seakan melekat dalam diri orang lain. "Hormat saya kepada siapa pun. Saya tidak tahu mengapa. Tapi, saya bisa membawa banyak orang lebih dekat dengan balapan motor, saya menyalakan emosi orang normal," kata Rossi menjelaskan dilansir Motorsport, Jumat (6/8).

Prestasi balapannya mungkin tak lebih baik dari pembalap lain. Rossi belum memenangkan grand prix sebanyak yang dimenangkan Giacomo Agostini selama tahun 1960-an dan 1970-an, tetapi ia memenangkan lebih banyak balapan kelas utama daripada pendahulu senegaranya itu.

Praktis, kemenangan di kategori utama lebih penting daripada kemenangan di kelas minor, yang secara statistik membuat Rossi menjadi pembalap terkuat dalam sejarah. "Saya memiliki karier yang sangat panjang dan untungnya saya memenangkan banyak balapan, dengan beberapa kemenangan yang tak terlupakan," sambung Rossi.

Rossi menganggap gelar juara dunia MotoGP 2001, 2004, dan 2008 sebagai yang terbaik dalam kariernya. Kekecewaan terbesar selama kariernya adalah gagal mengamankan kemenangan bersama tim Ducati dan tidak memenangkan gelar kesepuluh juara dunia.

Tidak ada keraguan bahwa ini adalah waktu yang tepat bagi Rossi untuk meninggalkan grid MotoGP dan mengalihkan perhatiannya ke balap mobil.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement