REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat dengan resminya Bukalapak dengan kode emiten BUKA, disambut positif oleh para investor. Ada sekitar 96 ribu investor memborong saham Bukalapak.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi bahkan menjelaskan IPO kali ini merupakan yang terbanyak mendapatkan sambutan paling besar. "Bukalapak merupakan perusahaan tercatat yang mampu menarik minat investor paling banyak. Tercatat sekitar 96 ribu investor berpartisipasi pada pelaksanaan public offering perseroan," tambah Inarno, Jumat (6/8).
Inarno mengatakan, Bukalapak menjadi perusahaan tercatat ke-28 yang melakukan IPO pada 2021. Secara total, Bukalapak menjadi perusahaan terbuka ke-740 di Bursa Efek Indonesia pada saat ini.
Ia mengatakan, pencatatan saham ini juga menoreh sejarah karena perseroan merupakan perusahaan unicorn pertama yang melantai di BEI. "Bahkan di bursa kawasan Asia Tenggara," kata Inarno menambahkan.
Sebagaimana diketahui, dari 12 perusahaan yang berstatus unicorn di Asia Tenggara, separuhnya berasal dari Indonesia. Apalagi saat ini terdapat 27 perusahaan rintisan (startup) dengan status centaur, sehingga Indonesia memiliki potensi besar menghasilkan unicorn baru lagi.
Dengan IPO Bukalapak, Bursa harap bisa memberikan inspirasi bagi para pemilik dan manajemen perusahaan-perusahaan lain, termasuk unicorn, centaur, maupun perusahaan teknologi lainnya, untuk terus memberikan karya terbaik bagi Indonesia.