REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dua buah alat berat berupa truxor dan ampibi diturunkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok untuk membersihkan gulma di Situ Pengarengan, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok.
"Alat berat ini akan digunakan hingga semua gulma terangkat. Pekerjaan sudah dilakukan selama satu pekan ini dengan turunkan truxor untuk mengangkat gulma atau eceng gondok yang sudah menutupi 70 persen permukaan Situ Pengarengan," ujar Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) PUPR Kota Depok, Denny Setiawan.
Menurut Denny, pihaknya juga menerjunkan dua regu Satuan Tugas (Satgas) yang terdiri dari 20 orang. Mereka akan melakukan pembersihan di lokasi tersebut hingga terbebas dari gulma.
"Satgas Banjir Dinas PUPR Kota Depok tetap berada di lokasi selama ada alat berat karena untuk mempercepat proses pembersihan gulma. Setelah diangkat, sampahnya dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung. Satu unit truk juga sudah kami sediakan," jelasnya.
Ia menambahkan, alat berat berupa truxor hanya bisa mengangkat gulma dan sampah yang ada di situ. Sedangkan Ampibi berfungsi untuk mengangkat sedimen lumpur dari dasar situ.
"Kami fokus untuk mengangkat gulma. Setelah bersih, kami akan lakukan normalisasi secara keseluruhan," pungkas Denny.
Aktivis lingkungan yang konsen merawat kelestarian Situ Pengarengan, Bowo mengapresiasi aktivitas Satgas Banjir Dinas PUPR Kota Depok yang membersihkan gulma di Situ Pengarengan.
"Tapi, saya berharap pekerjaan pembersihan gulma dan juga dilakukan pembersihan sampah yang berkelanjutan sehingga kelestarian dan keindahan Situ Pengarengan tetap terjaga," harapnya.