Jawa Timur Kekurangan Jutaan Vaksin Covid-19
Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa meninjau pelaksanaan vaksinasi di Universitas Brawijaya (UB), Kota Malang, Jumat (6/8). | Foto: Republika/Wilda Fizriyani
REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Jawa Timur (Jatim) mengalami kekurangan vaksin Covid-19 untuk dosis kedua. Tercatat, Jatim masih membutuhkan 4,2 juta dosis vaksin Covid-19 pada Jumat (6/8).
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengaku, telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait kekurangan vaksin Covid-19. "Bahwa memang ada kebutuhan mendesak bagi yang sudah jatuh tempo pada dosis kedua," kata Khofifah saat meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Universitas Brawijaya (UB), Jumat (6/8).
Selain dosis kedua, Jatim juga masih harus untuk memperluas vaksin Covid-19 dosis pertama. Oleh karena itu, Jatim sangat membutuhkan pasokan vaksin dengan jumlah banyak.
Meskipun demikian, Khofifah mengaku telah menerima informasi bahwa pemerintah akan menyalurkan vaksin kembali. Bahkan, jumlah pasokan yang disalurkan akan lebih besar daripada sebelumnya. Sebab itu, dia mendorong sejumlah instansi seperti UB untuk tetap membantu percepatan vaksinasi terutama di aglomerasi Malang Raya.
Khofifah juga meminta TNI/Polri untuk terus melakukan serbuan vaksinasi di berbagai lokasi. "Tapi mohon kita membutuhkan percepatan yang hari ini, antara lain dari keterbatasan vaksin, menjadikan proses yang mestinya lebih masif itu harus menunggu sampai kapan datangnya vaksin yang lebih besar, dan lebih cepat," kata dia menambahkan.
Saat ini total kasus positif Covid-19 di Jatim telah mencapai 331.253 orang hingga Jumat (6/8). Dari jumlah tersebut, 22.653 orang meninggal dan 262.287 orang dinyatakan sembuh. Sementara untuk 46.313 orang lainnya masih dalam perawatan dan isolasi baik di RS, Safe House maupun rumah masing-masing.