Jumat 06 Aug 2021 16:41 WIB

Erick: Pertumbuhan Kuartal II Momentum Pemulihan Ekonomi

Menurut Erick Himbara ikut berkontribusi dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Foto: Republika/Abdan Syakura
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan komitmen BUMN dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi. Erick menyebut pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2021 yang sebesar 7,07 persen menggambarkan arah pemulihan ekonomi sudah berada di jalur yang tepat.

Erick menyebut BUMN telah melakukan sejumlah hal secara kolaboratif yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi kuartal II. "Ini perlu terus dilakukan menjadi momentum pemulihan ekonomi. BUMN menjadi mitra strategis pemerintah bersama Kementerian Keuangan untuk mencapai target pemulihan ekonomi nasional, baik secara langsung melalui bantuan sosial ataupun sistem perbankan," ujar Erick saat webinar bertajuk "Sinergi Menjaga Momentum dan Optimisme Pemulihan Ekonomi" di Jakarta, Jumat (6/8).

Erick mengatakan himpunan bank milik negara (Himbara) ikut berkontribusi dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui sejumlah program. Erick menyebut himbara telah menyalurkan bantuan sosial, mulai dari program keluarga harapan, bantuan beras Bulog hingga kartu prakerja. 

"Hingga Mei 2021, Himbara telah melakukan penyaluran stimulus untuk pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp 370 triliun, ini di luar rekturisasi kepada 51,77 juta pemerima. Sedangkan realisasi restrukturisasi kredit Himbara sebanyak 3,43 juta debitur," ungkap Erick.

Kementerian BUMN, lanjut Erick, telah melakukan konsolidasi dalam holding ultramikro yang terdiri atas BRI, Pegadaian, dan PNM dalam menjangkau usaha ultramikro dan UMKM guna memastikan segmen ultramikro dan UMKm agar tetap mendapatkan akses pendanaan di masa pandemi.

Kata Erick, Himbara telah menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) untuk UMKM dengan senilai Rp 341 triliun serta melakukan restrukturisasi kredit untuk segmen UMKM dan koperasi dengan total nilai sebesar Rp 95 triliun sepanjang 2020 hingga Juli 2021.

"Hal ini tentu kami lakukan untuk meringankan beban debitur dan tentu masyarakat yang terdampak Covid-19," ucap Erick.

Selain BRI, Erick juga mendorong BNI untuk terus mendukung peningkatan nilai ekspor, baik korporasi maupun UMKM. Sementara BTN diminta untuk fokus menjadi mortgage bank terdepan di sektor perumahan. Erick menilai sektor pperumahan memiliki kontribusi dalam peningkatan perekonomian lantaran memiliki turunan seperti bahan baku bangunan. 

"BTN fokus mortgage supaya kebutuhan milenial bisa disinergikan dengan program pemerintah dan Perumnas," lanjut Erick.

Erick juga berharap Bank Mandiri untuk membantu menciptakan ekosistem yang sehat dengan sektor korporasi, terlebih swasta yang saat ini mengalami tekanan besar akibat pandemi. Pemerintah, ucap Erick, akan menjaga aktivitas bisnis BUMN dan swasta tetap berjalan.

"Oleh karena itu, sebagai bank korporasi, kita terus melihat apa yang kita bantu kepada swasta sebagai dorongan terbesar untuk kebangkitan ekonomi karena tidak mungkin pemerintah dan BUMN sendiri, tapi bagaimana mendorong ekosistem yang sehat dalam mendorong daya beli masyarakat dan swasta," kata Erick menambahkan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement