Jumat 06 Aug 2021 16:47 WIB

CEO Bukalapak: Kami akan Fokus di Luar 5 Kota Besar

Per Desember 2020, Bukalapak tercatat masih mengalami kerugian Rp 1,35 triliun.

Red: Nidia Zuraya
CEO Bukalapak, Muhammad Rachmat Kaimuddin.
Foto: Bukalapak
CEO Bukalapak, Muhammad Rachmat Kaimuddin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Chief Executive Officer PT Bukalapak.com Tbk Rachmat Kaimuddin mengatakan perseroan akan fokus menggenjot bisnis di luar lima kota besar di Indonesia yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, dan Medan. Langkah ini sebagai strategi bersaing dengan pelaku industri e-commerce lainnya di Tanah Air.

"Kita fokus ke strategi kita sendiri. Kita ingin selalu menguatkan posisi kita untuk memberdayakan UMKM. Kita fokus ke pasar-pasar di luar tier 1 city, di luar lima kota besar di Indonesia, karena kita lihat di situ lah pasar yang paling membutuhkan pelayanan teknologi seperti Bukalapak," ujar Rachmat saat jumpa pers di Jakarta, Jumat (6/8).

Menurut Rachmat, pihaknya juga akan tetap konsisten dengan fokus kepada pelaku UMKM tidak hanya secara daring, tapi juga melalui layanan luring. Perseroan memiliki rekam jejak program online to offline (O2O) yang dikenal dengan nama Mitra Bukalapak yang diklaim telah menunjukkan hasil yang bertumbuh secara signifikan. 

Pertumbuhan pendapatan mitra Bukalapak dari 2018 hingga 2020 lebih dari 1.200 persen. Berdasarkan riset Frost & Sullivan, Bukalapak merupakan platform e-commerce yang paling banyak memiliki jaringan mitra di Indonesia.