Kasus Aktif Covid-19 di Banyumas Tertinggi di Jateng
Rep: eko widiyatno/ Red: Agus raharjo
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyapa pasien tanpa gejala COVID-19 di tempat isolasi terpusat, GOR Gelarsena, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (4/8/2021). Ganjar Pranowo meninjau sarana-prasarana di tempat isolasi terpusat itu mulai dari kesiapan tim medis, tabung oksigen hingga menyapa pasien Covid-19 tanpa gejala. | Foto: ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO--Jumlah kasus aktif Covid-19 di Banyumas saat ini menjadi yang tertinggi di Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Hal itu disampaikan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat meninjau pelaksanaan program, vaksinasi Covid-19 di GOR Satria Purwokerto, Jumat (6/8).
''Hari ini saya datang ke Banyumas, antara lain yang karena itu. Karena kasus aktifnya tertinggi. Ada sebanyak 2.613 kasus,'' jelasnya, Jumat (6/8).
Dia juga menyebutkan, penambahan kasus di Banyumas per hari juga masih tergolong tinggi meski mulai mengalami tren penurunan. Panambahan kasus tertinggi di Jateng, selain disumbang Kabupaten Banyumas, juga disumbang dari Kabupaten Purworejo, Klaten, dan Cilacap.
Sedangkan untuk tingkat hunian rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR) di Jateng, Ganjar menyebutkan, secara keseluruhan mulai mengalami penurunan. Bahkan dia menyebutkan, per Jumat (6/8), tingkat BOR di Jateng turun hingga sekitar 50 persen.
''Ini mulai menunjukkan perbaikan, Tapi kita tetap tidak boleh lengah. Meskipun BOR kita sudah baik, tapi jangan sampai ada anggapan seolah sudah baik. Jateng membaik, tapi belum baik. Kita tetap butuh dukungan masyarakat,'' tegasnya.
Mengenai pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Jateng, Ganjar mengapresiasi tingginya antusiasme masyarakat Jawa Tengah untuk mendapatkan vaksin. ''Justru kami yang sekarang agak kewalahan menyikapi tingginya antusiasme masyarakat,'' katanya.
Mengenai cakupan vaksinasi di Jateng, Ganjar menyebutkan, prosentasi warga Jateng yang sudah mendapat suntikan vaksin dosis pertama sudah mencapai 18,83 persen. Sedangkan dosis kedua sebanyak 10,55 persen. Prosentase itu dihitung berdasarkan jumlah warga Jateng yang berhak atau boleh mendapat vaksin Covid-19 sebanyak 28 juta orang.
Sedangkan untuk Kabupaten Banyumas, cakupan vaksin Covid 19 baru mencapai 14 persen. ''Karena itu perlu dilakukan percepatan program vaksinasi,'' katanya.