DPR: Penanganan Covid-19 Kunci Pertumbuhan Ekonomi
Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Ratna Puspita
Ketua DPR RI Puan Maharani menilai bahwa penanganan Covid-19 yang efektif menjadi faktor kunci dalam pertumbuhan ekonomi. | Foto: DPR
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR Puan Maharani penanganan pandemi Covid-19 yang makin baik akan menjamin aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat. Namun, meningkatnya kegiatan masyarakat harus disertai disiplin dalam mengimplementasikan protokol kesehatan dan vaksinasi.
"Keberhasilan penanganan Covid-19 menjadi kunci pertumbuhan ekonomi ke depan," ujar Puan lewat keterangan tertulisnya, Jumat (7/8).
Ia menggarisbawahi data dari Badan Pusat Statistik (BPS) terkait pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2021 sebesar 7,07 persen (year on year/yoy). Konsumsi rumah tangga menyumbang hampir separuh pertumbuhan ekonomi.
"Pemerintah perlu menjaga capaian ini dengan juga tetap menjaga daya beli masyarakat dan program pemulihan ekonomi nasional," ujar Puan.
Ia meminta agar program pemulihan ekonomi nasional untuk masyarakat terus dilaksanakan. Seperti bantuan tunai ke masyarakat, bantuan sembako, bantuan modal kerja usaha, serta dukungan pemulihan kepada dunia usaha.
Dari sisi belanja pemerintah, juga perlu dipertajam untuk penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan sosial dan ekonomi masyarakat. Termasuk penyerapan anggaran pemerintah daerah dalam penanganan pandemi.
"DPR bersama pemerintah menyusun kapasitas fiskal RAPBN 2022 yang akan datang, agar dapat mengantisipasi ketidakpastian pandemi Covid-19," ujar Puan.
Diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) resmi merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2021. Pertumbuhan tercatat kembali ke level positif sebesar 7,07 persen (year on year/yoy) atau 3,31 persen (quarter to quarter/qtq).
Pencapaian level positif mengeluarkan Indonesia dari masa resesi ekonomi akibat pertumbuhan minus yang terjadi berturut-turut sejak kuartal II 2020. Kendati demikian, Kepala BPS, Margo Yuwono, mengatakan, pertumbuhan ekonomi yang positif pada kuartal II 2021 ini belum masuk pada kondisi normal seperti sebelum pandemi.
"Sudah positif ada perbaikan tapi ini belum kembali seperti pada pra-Covid-19," kata Margo dalam konferensi pers virtual, Kamis (5/8).