Sabtu 07 Aug 2021 10:55 WIB

Pembangunan di Ibu Kota Negara Baru Terus Berlanjut

Kementerian PUPR membangun prasarana air dan bendungan di lokasi calon ibu kota baru.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Sejumlah anak bermain di kawasan calon ibu kota baru, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Foto: Akbar Nugroho Gumay/Antara
Sejumlah anak bermain di kawasan calon ibu kota baru, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, PENAJAM -- Pembangunan prasarana penunjang pasokan air bersih di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, untuk memenuhi kebutuhan air bersih ibu kota negara yang baru terus berlanjut di tengah pandemi Covid-19.

"Pembangunan prasarana air bersih di wilayah calon ibu kota negara Indonesia yang baru tetap dilanjutkan," ujar Sekretaris Kecamatan Sepaku, Adi Kustaman di Kabupaten Penajam Paser Utara, Jumat (6/8).

Menurut dia, Kementarian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mempersiapkan pemenuhan kebutuhan air bersih di ibu kota negara baru. Pembangunan bendungan di Kecamatan Sepaku juga masih berlangsung di bawah Kementerian PUPR.

Pembangunan bendungan yang memilik daya tampung 11,6 juta kubik dengan debit air 2.400 liter per detik di wilayah Sepaku tersebut sudah memasuki tahap pembangunan fisik. "Bendungan Sepaku dibangun untuk mendukung ketahanan air dan pangan, serta persiapan pemindahan ibu kota negara," ucap Adi.

Dia mengatakan, Kementerian PUPR juga membangun prasarana penunjang pasokan air bersih lainnya di Kecamatan Sepaku, yakni intake dan jaringan pipa transmisi sungai. Kemajuan pembangunan intake dan jaringan pipa transmisi sungai tersebut memasuki tahap persiapan pembebasan lahan.

"Pembangunan intake dan jaringan pipa transmisi sungai itu berada di perbatasan Desa Sukaraja dan Kelurahan Sepaku," jelas Adi. Pembangunan Bendungan Sepaku, serta intake dan jaringan pipa transmisi sungai untuk menunjang pasokan air bersih ibu kota negara Indonesia yang baru.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement