REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Kepala Dinas Pariwisata Daerah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Henry Kaitjily mengatakan, investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Likupang, Minahasa Utara mencapai Rp7,1 triliun."Sebesar Rp 1,1 triliun untuk infrastruktur dan sisanya Rp 6 triliun yang akan diplot untuk kawasan komersial, investasi pelaku usaha tidak terbatas," ujarnya, Sabtu (7/8).
KEK Likupang, tambahnya, berdiri di lahan seluas 197,4 hektare dengan serapan tenaga kerja sekitar 6.375 orang sampai tahun 2030. Dengan berbagai potensi yang ada (letak geografis, geoposisi dan geostrategis), menurut dia, maka pembangunan infrastruktur untuk menunjang pariwisata sebagai gerbang Indonesia di kawasan pasifik, perlu didukung oleh sumber daya manusia unggul, andal, berkualitas serta bertaraf internasional.
"Pariwisata membutuhkan sumber daya manusia andal yang ditempa melalui pelatihan pariwisata dan ekonomi kreatif dalam bentuk sosialisasi, FGD dan bimtek bekerja sama dengan Kemenparekraf," ujarnya.
Dari pelatihan-pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan aspek-aspek 'hospiltality', 'marketing', digitalisasi, serta kuliner."Harus diakui kepiawaian Gubernur yang membuka diri, mempromosikan, memviralkan bahwa Sulut mempunyai destinasi yang indah, lengkap dan beragam, membuat wisatawan tertarik berkunjung dan menjadi kagum, betah bahkan mau balik lagi di Bumi Nyiur Melambai," katanya.
Henry masih optimis, walaupun terdampak pandemi Covid-19, namun sektor pariwisata akan terus bertumbuh disokong dengan berbagai program dan kegiatan.