Ahad 08 Aug 2021 05:39 WIB

Dalam 24 Jam, Taliban Rebut Dua Kota Afghanistan

Sejak Mei lalu, Taliban melancarkan serangan ke sejumlah wilayah di Afghanistan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Dalam 24 Jam, Taliban Rebut Dua Kota Afghanistan. Pasukan Khusus Afghanistan berpatroli di jalan yang sepi selama pertempuran dengan pejuang Taliban, di Lashkar Gah, provinsi Helmand, Afghanistan selatan, Selasa, 3 Agustus 2021.
Foto: AP/Abdul Khaliq
Dalam 24 Jam, Taliban Rebut Dua Kota Afghanistan. Pasukan Khusus Afghanistan berpatroli di jalan yang sepi selama pertempuran dengan pejuang Taliban, di Lashkar Gah, provinsi Helmand, Afghanistan selatan, Selasa, 3 Agustus 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Taliban berhasil merebut kota Sheberghan di Provinsi Jawzjan, Afghanistan, Sabtu (7/8). Itu menjadi ibu kota provinsi kedua yang jatuh ke tangan Taliban dalam waktu kurang dari 24 jam. 

"Sayangnya kota ini (Sheberghan) telah jatuhnya sepenuhnya," kata Wakil Gubernur Jawzjan Qader Malia, dikutip laman Al Arabiya. 

Baca Juga

Dia mengungkapkan, pasukan dan pejabat pemerintah telah mundur ke bandara di pinggiran kota. Malia menyebut, mereka bersiap memukul mundur kembali perlawanan Taliban di sana. 

Sheberghan adalah kota di mana panglima perang terkenal Afghanistan, Abdul Rashid Dostum, tinggal. Ia baru kembali ke Afghanistan pekan ini. Sebelumnya, dia menjalani perawatan medis di Turki. 

Sebelum Sheberghan, pada Jumat (6/8), Taliban juga berhasil merebut kota Zaranj di Nimroz. Wilayah itu diambil alih tanpa perlawanan berarti dari pasukan Afghanistan. 

Sejak Mei lalu, Taliban melancarkan serangkaian serangan ke sejumlah wilayah di Afghanistan. Hal itu dilakukan saat pasukan asing di negara tersebut, termasuk Amerika Serikat (AS), mulai hengkang. Saat ini Taliban sudah menguasai sebagian besar pedesaan di Afghanistan. 

Pada Februari tahun lalu, Taliban dan AS telah terlebih dulu mencapai kesepakatan damai. Penarikan pasukan asing dari Afghanistan merupakan salah satu poin yang tercantum dalam perjanjian damai yang disepakati kedua belah pihak. Taliban menolak melakukan pembicaraan damai dengan Pemerintah Afghanistan jika pasukan asing belum hengkang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement