Ahad 08 Aug 2021 12:25 WIB

Ridwan Kamil Ajak Ikatan Alumni Jadi Panitia Vaksinasi

Target vaksinasi per hari di Jabar sudah ditingkatkan menjadi 500 ribu orang per hari

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
 Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengajak ikatan alumni sekolah maupun perguruan tinggi untuk menjadi panitia penyelenggara kegiatan vaksinasi Covid-19.  (ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengajak ikatan alumni sekolah maupun perguruan tinggi untuk menjadi panitia penyelenggara kegiatan vaksinasi Covid-19. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengajak ikatan alumni sekolah maupun perguruan tinggi untuk menjadi panitia penyelenggara kegiatan vaksinasi Covid-19. Jabar kekurangan panitia dalam mengejar target vaksinasi selesai Desember 2021

"Vaksin ada di kami tapi kami kekurangan kepanitiaan untuk memobilisasi warga karena itu saya mencari ikatan alumni sekolah untuk menjadi panitia vaksinasi," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil vaksinasi massal di Gedung Bale Rame Soreang dan SMAN 3 Bandung, akhir pekan ini.

Baca Juga

Emil mengajak ikatan alumni yang ingin menjadi panitia kegiatan vaksinasi agar berkoordinasi dengan divisi khusus percepatan vaksinasi Jabar. Mengenai teknis pelaksanaanya dapat mengikuti cara yang sudah dilakukan oleh ikatan alumni SMAN 3 Bandung dan Universitas Padjadjaran.

"Bagi ikatan alumni SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi yang akan bergabung agar mengikuti keteladanan yang diperlihatkan oleh IKA Unpad dan SMAN 3 dengan secepat-cepatnya dan seluas-luasnya," katanya.

Seperti diketahui, target vaksinasi per hari di Jabar kini sudah ditingkatkan menjadi 500 ribu orang perhari. Ini meningkat tajam dari target sebelumnya yaitu 150 ribu, bahkan tiga bulan lalu hanya 50 ribu orang.

Menurut Emil, peningkatan target harian vaksinasi ini mengingat jumlah penduduk Jabar paling besar se-Indonesia mendekati 50 juta jiwa. Jika kecepatan vaksinasi tidak ditingkatkan maka target kekebalan kelompok 37 juta jiwa pada Desember 2021 akan sulit dicapai.

"Jabar vaksinasi perharinya sudah melompat. Tiga bulan lalu per hari hanya 50 ribu sekarang 150 ribu. Tapi karena penduduk kita 50 juta jiwa dan yang harus disuntiknya 37 juta jiwa maka tantangan Jabar harus menyuntikkan 500 ribu orang perhari," katanya.

Adapun dosis vaksin yang dibutuhkan untuk mengejar 500 ribu tersebut adalah 15 juta dosis per bulan. Kang Emil pun makin intens berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk menjamin jumlah dosis tersebut.

"Jadi kita butuh 15 juta dosis vaksin per bulan dan kita sudah minta agar dipenuhi oleh pusat," kata Emil.

Selain untuk masyarakat umum, kata dia, vaksinasi di Jabar juga menyasar disabilitas. Pemda Provinsi Jabar sudah mendapatkan hibah 120 ribu dosis vaksin dari pemerintah pusat yang dikhususkan bagi kaum disabilitas.

"Kami akan membereskan juga vaksinasi untuk disabilitas sudah ada 120 ribu dosis hibah dari pusat untuk sekitar 60 ribu orang," katanya.

Emil pun memastikan sudah ada 30 ribu disabilitas di Jabar di atas umur 18 tahun yang telah siap divaksin. Namun pihaknya akan memperluas cakupan vaksinasi bagi kaum disabilitas untuk rentang umur 12-17 tahun.

"Kalau jatah vaksin masih ada maka barengan saja dengan keluarganya sekalian sehingga kita bisa mempercepat vaksinasi," katanya.

Dari hasil pantauannya, tingkat vaksinasi berbanding lurus dengan angka kematian akibat Covid-19. Emil menyebut, Kota Bandung dan Kota Cirebon yang tingkat vaksinasinya tinggi angka kematiannya rendah.

"Dengan vaksinasi angka kematian menjadi rendah seperti di Kota Bandung dan Kota Cirebon. Saya minta Kabupaten Bandung vaksinasinya agar ditingkatkan karena dari catatan kami baru 12 persen," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Emil menyampaikan kabar baik bahwa per hari ini tingkat keterisian rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) sudah turun lagi di angka 45 persen.

Angka BOR ini sudah di bawah batas aman yang ditentukan WHO yakni 60 persen. "Berita baiknya BOR Jabar sudah turun lagi sekarang 45 persen sudah di bawah batas aman WHO 60 persen," kayanya.

Selain itu, ketersediaan oksigen di Jabar juga sudah terkendali terlihat dari cadangan yang kini cukup melimpah. Menurut Kang Emil, dua hal itu karena kebijakan PPKM berhasil menurunkan tingkat epidemiologi. "PPKM bisa dikatakan berhasil menurunkan tingkat epidemologi," katanya.

Selain menggenjot vaksinasi, Emil juga bertahap akan memulihkan ekonomi warga. Kang Emil mengaku sudah melobi Pemerintah Pusat agar melonggarkan kegiatan ekonomi warga.

"Senin, Pak Presiden akan mengumumkan. Kemungkinan ada kelonggaran-kelonggaran dan saya sudah sampaikan mohon restoran kafe dibuka mau 10 persen 20 persen 50 persen sudah kami perjuangkan dengan melobi pemerintah pusat sehingga ekonomi bisa jalan lebih baik lagi," papar Emil.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement