REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Tim voli putri nomor satu dunia Amerika Serikat (AS) memenangkan medali emas pertamanya dalam Olimpiade setelah menaklukkan Brazil tiga set langsung 25-21, 25-20, 25-14, di Ariake Arena, Jepang, Ahad (8/8). Brazil sendiri berhak mendapatkan medali perak setelah absen masuk podium pada Olimpiade Rio 2016.
Putri AS adalah peraih medali perak tiga kali Olimpiade dengan yang terakhir terjadi di London 2012. Di Rio 2016, mereka menduduki urutan ketiga setelah dalam semifinal dikalahkan Serbia.
Membalas kekalahan di Rio itu, giliran AS yang menyingkirkan Serbia dalam semifinal Tokyo 2020 dengan 25-19, 25-15, 25-23. Kapten Jordan Larson yang menjadi bagian dari tim yang memenangkan medali perak pada Olimpiade 2012 dan medali perunggu lima tahun lalu, memimpin timnya mencatat kemenangan bersejarah itu, selain dengan serangan dan pertahanannya yang tangguh.
Larson dan middle blocker, Foluke Akinradewo Gunderson yang keduanya sudah tiga kali memperkuat negaranya dalam tiga Olimpiade, kini menyempurnakan koleksi medali bola voli putrinya dengan pertandingan final Olimpiade pertama selama kariernya. Kemenangan ini juga membuat pelatih AS Karch Kiraly menyusul Lang Ping dari China yang menjadi orang kedua yang berhasil meraih medali emas, baik sebagai pemain bola voli maupun sebagai pelatih.
Kiraly memenangkan medali emas bola voli putra saat menjadi pemain pada Olimpiade 1984 dan 1988. Dia juga merebut medali emas dari voli pantai Olimpiade 1996.
Sementara itu, putri Serbia untuk kedua kali berturut-turut membawa pulang medali Olimpiade. Mereka menaklukkan Korea Selatan dengan straight set Minggu pagi tadi untuk merebut medali perunggu Tokyo 2020. Itu terjadi lima tahun setelah mereka memenangkan medali pertamanya dari cabang olah raga ini, setelah mendapatkan medali perak Olimpiade Rio de Janeiro usai mengalahkan Korea Selatan 3-0, demikian laman Olympics.com.