REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Raihan tiga keping medali emas tambahan dalam kompetisi hari terakhir, Ahad (8/8), membuat kontingen Amerika Serikat (AS) menjadi juara umum Olimpiade Tokyo 2020. Para atlet negeri Paman Sam berakhir dengan raihan 39 medali emas, 41 perak dan 33 perunggu, sedangkan China di posisi kedua dengan 38 emas, 32 perak dan 18 perunggu, demikian catatan laman resmi Olimpiade.
ASmelanjutkan dominasi mereka yang selalu menjadi juara umum Olimpiade dalam enam dari tujuh edisi terakhir sejak Atlanta 1992. AS hanya absen menjadi juara umum saat China menjadi raja di tanah sendiri di Beijing pada 2008.
Rangkaian Olimpiade Tokyo masih menyisakan dua partai final, yakni untuk bola tangan putri dan polo air putra, tetapi baik AS maupun China tak terlibat di dalamnya. Sehingga hasil kedua laga itu tidak akan mengubah perebutan posisi juara umum.
AS memasuki kompetisi hari terakhir, yang memperebutkan 13 keping medali emas di delapan cabang olahraga, dengan berada di posisi kedua klasemen perolehan medali, hanya tertinggal dua emas dari China yang menduduki puncak.Tim bola basket putri menjadi penyumbang medali emas pertama AS pada hari terakhir seusai menundukkan tuan rumah Jepang dengan 90-75 di Saitama Super Arena.
Lantas pebalap sepeda Jennifer Valente juga menyumbangkan medali emas setelah memenangi nomor balap sepeda trek omnium putri di Izu Velodrome, sementara wakil tuan rumah Yumi Kajihara memperoleh perak dan perunggu didapatkan pebalap sepeda Belanda Kirsten Wild. Emas terakhir AS di hari penutup disumbangkan oleh tim bola voli putri mereka yang secara gemilang melumat Brazil dengan skor 3-0 di Ariake Arena.
Sementara AS panen tiga medali emas tambahan disertai dua perak, China sepanjang Sabtu (7/8) hingga hari ini hanya memperoleh satu medali perak melalui petinju Li Qian yang kalah melawan wakil Britania Raya Lauren Prince dalam final kelas menengah (69-75kg) putri.