Ahad 08 Aug 2021 16:02 WIB

Filipina Berisiko Rugi Miliaran Peso Akibat Lockdown

Lockdown di Filipina dilakukan di lebih banyak area karena Covid-19 Delta

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Seorang petugas menyuntikan Vaksin Covid-19 Sinovac kepada warga di Manila, Filipina, Selasa (22/6). Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengancam akan memenjarakan warga Filipina yang menolak vaksinasi COVID-19 dan meminta mereka meninggalkan Filipina ke negara yang terdampak parah seperti India dan Amerika Serikat, jika mereka tidak mau bekerja sama untuk mengakhiri pandemi. (AP Photo/Aaron Favila)Putra M. Akbar
Foto: AP Photo/Aaron Favila
Seorang petugas menyuntikan Vaksin Covid-19 Sinovac kepada warga di Manila, Filipina, Selasa (22/6). Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengancam akan memenjarakan warga Filipina yang menolak vaksinasi COVID-19 dan meminta mereka meninggalkan Filipina ke negara yang terdampak parah seperti India dan Amerika Serikat, jika mereka tidak mau bekerja sama untuk mengakhiri pandemi. (AP Photo/Aaron Favila)Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA — Filipina berisiko mengalami kerugian mencapai 150 miliar peso per pekan akibat penerapan karantina wilayah (lockdown) di ibu kota Manila dan sejumlah daerah lainnya. Saat ini negara tersebut tengah berupaya mengendalikan penyebaran Covid-19 varian Delta.

Media Philippine Star, mengutip keterangan Menteri Perencanaan Sosial-Ekonomi Filipina Karl Chua, pada Ahad (8/8) melaporkan, perkiraan kerugian sebesar 150 miliar peso per pekan akibat lockdown, 43 persen lebih besar dari proyeksi sebelumnya. Hal itu karena lebih banyak area dan daerah yang akhirnya harus turut menerapkan lockdown.

Baca Juga

Manila Bulletin, mengutip keterangan departemen kesehatan Filipina mengungkapkan, saat ini 13 rumah sakit di wilayah ibu kota telah mencapai kapasitas penuh untuk pasien Covid-19. Sementara, kapasitas 11 rumah sakit lainnya sudah menyentuh 85 persen.

Filipina telah menangkap lebih dari 20 ribu warganya yang melanggar protokol karantina. Sekitar 9.600 di antaranya adalah warga Manila. Sementara 10.800 lainnya ditangkap karena melanggar jam malam dan protokol lainnya di provinsi Bulacan, Rizal, Laguna, dan Cavite. Tindakan tegas diambil terhadap para pelanggar guna memastikan varian Delta tak menyebar luas.

Filipina mulai memberlakukan lockdown ketat pada Jumat (6/8). Sejauh ini, negara tersebut telah melaporkan 1,65 juta kasus Covid-19 dengan korban meninggal sebanyak 28.835 jiwa. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement