REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno, memberikan dukungannya terhadap upaya mendokumentasikan motif modifikasi batik tulis Lasem. Apresiasi ini disampaikannya merespons diluncurkannya buku “Memadukan Keberagaman” yang berisi hasil riset terhadap motif batik tulis Lasem.
“Ini menjadi salah satu upaya untuk melakukan perlindungan dan pelestarian melalui inventarisasi motif batik tulis Lasem yang berkembang sekarang,” kata Sandiaga dalam keterangannya di Jakarta, Ahad (8/8).
Sandiaga mengatakan, ada banyak harapan yang digantungkan dengan pendokumentasian motif batik tulis Lasem ini. Pertama, menurut dia, tentu saja berkaitan dengan usaha melindungi dan melestarikan motif-motif modifikasi batik tulis Lasem.
“Yang dimaksudkan melindungi adalah untuk menjaga agar motif-motif modifikasi sebagai kekayaan intelektual seniman pengrajin, daerah dan nasional ini tidak diklaim atau digunakan secara sembarangan oleh pihak-pihak di luar Lasem bahkan di luar Indonesia.”
Harapan kedua, kata Sandiaga, pendokumentasian ini akan bermanfaat bagi para ahli, akademisi, pecinta, maupun masyarakat umum. Termasuk di dalamnya adalah generasi muda. “Bagi pelajar pendokumentasian ini bermanfaat untuk menimba pengetahuan atas khazanah seni dan kebudayaan tekstil Indonesia, khususnya batik tulis Lasem,” ujarnya.
Peluncuran buku “Memadukan Keberagaman” ini diluncurkan secara virtual dengan dihadiri jajaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI serta Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Tengah, Siti Atikoh Ganjar Pranowo.
Bekerja sama dengan Sampoerna Untuk Indonesia, Pemerintah Kabupaten Rembang serta Komunitas Batik Lasem, BEDO (Business & Export Development Organization) bersama Terasmitra melaksanakan program Dokumentasi Motif Modifikasi Batik Lasem.
Buku ini merupakan program kerjasama riset antara Sampoerna Untuk Indonesia, Pemerintah Kabupaten Rembang serta Komunitas Batik Lasem, BEDO (Business and Export Development Organization). Buku ini dihasilkan dari riset selama enam bulan dengan melibatkan dinas, budayawan dan komunitas batik. Buku ini didistribusikan juga ke perpustakaan nasional dan daerah serta tersedia juga dalam bentuk digital.