REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO — Para atlet, dengan mengenakan masker, memasuki lapangan Stadion Nasional (Olympic Stadium) Tokyo, yang kosong tanpa penonton, Ahad (8/8), merayakan penutupan Olimpiade Tokyo 2020.
Mereka berkumpul membawa bendera mereka berjalan dengan santai, berfoto dengan olimpian lain diiringi musik dengan irama alat musik yang mewakili berbagai negara di dunia.
Tidak semua rombongan kontingen negara dapat mengikuti penutupan Olimpiade. Hal itu dikarenakan para atlet harus meninggalkan Kampung Atlet dan kembali ke negaranya dalam waktu 2x24 jam usai pertandingan mereka, dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19.
Mereka yang menghadiri upacara penutupan adalah mereka yang menyelesaikan pertandingan beberapa hari sebelum penutupan, salah satunya pebalap sepeda Inggris Laura Kenny yang memenangi lima emas dan satu perak.
Para atlet mengibarkan bendera negara, tak sedikit juga yang memamerkan medali, dan ada pula yang menunjukkan tulisan "Arigato!" yang berarti terima kasih dalam bahasa Jepang.
Upacara penutupan Olimpiade Tokyo dibuka dengan kembang api yang menghiasi langit Stadion Nasional Tokyo. Kemudian cuplikan keberhasilan atlet-atlet yang berlaga dalam Olimpiade diputar, diikuti dengan masuknya Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach ke dalam stadion.
Bendera Jepang memasuki lapangan dengan dibawa oleh enam, salah satunya adalah juara judo 60kg putra, Naohisa Takato.
Bendera negara-negara yang berpartisipasi dalam Olimpiade Tokyo kemudian memasuki lapangan.
Selanjutnya, video para atlet kembali diputar, menunjukkan momen-momen yang disoroti, termasuk pesenam AS Simone Biles yang mundur saat pertandingan nomor tim beregu, atlet lompat tinggi Qatar yang berbagi medali emas bersama rivalnya Gianmarco Tamberi dari Italia, juga debut cabang olahraga baru di Olimpiade, yakni skateboard dan selancar ombak.