Ahad 08 Aug 2021 22:27 WIB

Tahun Baru Islam dan Upaya Kalahkan Pandemi Covid-19

Tahun baru Islam 1443 Hijriyah merupakan momentum taklukkan pandemi

Tahun baru Islam 1443 Hijriyah merupakan momentum taklukkan pandemi. Ilustrasi Padang Pasir
Foto: Pixabay
Tahun baru Islam 1443 Hijriyah merupakan momentum taklukkan pandemi. Ilustrasi Padang Pasir

Oleh : Wakil Sekretaris komisi Fatwa MUI, KH Abdul Muiz AliKH

REPUBLIKA.CO.ID, —Muharram merupakan permulaan tahun dalam kalender Islam yang menandai pergantian tahun Hijriyah. Kata “Muharam” dalam Bahasa Arab mempunyai arti "yang dilarang." 

Disebut kalender Hijriyah mendasari pada hijrah Nabi Muhammad SAW yang memiliki sejarah panjang dan peristiwa penting dalam Islam. Permulaan penetapan kalender Hijriyah atas inisiatif Khalifah Umar bin Khattab. 

Baca Juga

Dalam tradisi Islam ahlu sunah wal jama’ah, setiap memasuki malam pergantian Tahun Baru Islam dan selama di bulan Muharram, mereka mengisi dan meramaikannya dengan berbagai ritual keagamaan seperri membaca Alquran, dzikir, doa, melaksanakan puasa sunnah, menyantuni anak yatim, dan lain sebagainya.

Keberadaan Muharram disebut bulan yang mulia merujuk pada firman Allah SWT yang disebutkan dalam surat At Taubah ayat 36:     

إِنَّ عِدَّةَ ٱلشُّهُورِ عِندَ ٱللَّهِ ٱثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِى كِتَٰبِ ٱللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ مِنْهَآ أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا۟ فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ ۚ وَقَٰتِلُوا۟ ٱلْمُشْرِكِينَ كَآفَّةً كَمَا يُقَٰتِلُونَكُمْ كَآفَّةً ۚ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلْمُتَّقِينَ

"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa." (QS At Taubah [9]: 36).

Dalam hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut:

إِنَّ الزَّمَانَ قَدْ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلَاثٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

"Sesungguhnya waktu telah berputar sebagaimana mestinya, hal itu ditetapkan pada hari Allah menciptakan langit dan bumi. Dalam setahun ada dua belas bulan, diantaranya ada empat bulan yang mulia. Tiga darinya berturut-turut, yaitu Dzul Qa'dah, Dzuhijjah, Muharram, dan Rajab yang biasa diagungkan Bani Mudlar yaitu antara Jumadil tsani dan Syaban.” (HR Bukhari dan Muslim).

 

Hijrah masa pandemi

Penamaan kelender Hijriyah yang dikaitkan dengan momentum hijrahnya/pindahnya Nabi Muhammad SAW secara fisik bersama para sahabatanya dari Makkah ke Madinah. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement