Ahad 08 Aug 2021 22:43 WIB

Sukabumi Perkuat Inovasi Ekonomi Kreatif Hingga ke Kecamatan

Kegiatan inkubasi dibuka dengan webinar Outlooks Kota Sukabumi.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Muhammad Fakhruddin
Sukabumi Perkuat Inovasi Ekonomi Kreatif Hingga ke Kecamatan (ilustrasi).
Foto: Republika/riga nurul iman
Sukabumi Perkuat Inovasi Ekonomi Kreatif Hingga ke Kecamatan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Kota Sukabumi berupaya mengembangkan potensi dan inovasi ekonomi kreatif wilayah-wilayah. Salah satunya dilakukan Sukabumi Creative Hub (SCH) bersama dengan Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kota Sukabumi, bekerjasama dengan The Local Enablers dan Create-it, mengadakan rangkaian kegiatan Aksi Reka Rasa selama kurang lebih 3 bulan untuk pengembangan ekonomi kreatif.

''Terdapat 4 wilayah utama yang akan disasar dalam rangkaian kegiatan ini yakni Mecamatan Lembursitu, Baros, Cikole serta Warudoyong,'' ujar Program Manager SCH Rendy Irlian Kamase, Ahad (8/8). Pada masing-masing kecamatan, terdapat tim Creative Troops yang siap memfasilitasi dan mendampingi perkembangan inisiasi potensi ekonomi kreatif Sukabumi.

Selain itu kata Rendy, digelar pula workshop inkubasi Classroom x Aksi Reka Rasa untuk mempersiapkan para Creative Troops sebelum terjun memfasilitasi perkembangan masing-masing kecamatan yang disasar. Kegiatan inkubasi dibuka dengan webinar Outlooks Kota Sukabumi dan ditutup oleh webinar Design Thinking.

Diharapkan lanjut Rendy, dengan diadakannya kegiatan inkubasi, para Creative Troops dapat menyusun inisiasi ekonomi pada masing-masing kecamatan secara tepat sasaran. Kegiatan inkubasi creative troops dibuka oleh webinar outlooks Kota Sukabumi dan kebijakan ekonomi kreatif dan pariwisata.

Pada webinar ini kata Rendy, para creative troops mendapatkan pembekalan dari Ketua Tim Akselerasi Pembangunan Kota Sukabumi Isra Yanuar dan Fajar Nugraha selaku Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata.

“Bagaimana manusia memandang kota ini akan berpengaruh terhadap perkembangannya,'' kata Isra dalam pemaparan materinya. Kalau ia memandang kota ini bagus, dia akan mencari cara untuk membuatnya menjadi bagus dan begitupun sebaliknya.

Masalahnya adalah bagaimana Sukabumi bisa mendapatkan sebuah solusi jika tidak ada masukan-masukan? Tidak ada yang menjadikan Kota Sukabumi sebagai pola berpikirnya” ujar Isra. Sementara Kabid Pariwisata Dispora Kota Sukabumi Fajar Nugraha mengatakan, rencana perkembangan potensi ekonomi kreatif termasuk potensi UMKM Sukabumi pada setiap kecamatan yang disasar.

''Setiap kecamatan mempunyai ciri khas dan potensinya masing-masing,'' cetus Fajar. Beragam potensi yang sebelumnya sudah dikaji oleh Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Sukabumi inilah diharapkan dapat digali secara lebih jauh oleh para Creative Troops kelak.

Rea Qintara selaku Founder & CEO dari Create It serta Nikita Fortuna selaku COO Create It menekankan, bagaimana pada masa digital perlu ada akselerasi dan adaptasi para calon pekerja di Sukabumi. ''Salah satu cara untuk akselerasi dan adaptasi itu adalah melalui mempelajari 10 kemampuan teratas yang diperlukan untuk bekerja di tahun 2025,'' imbuh dia.

Intinya kata Rea, 50 persen dari anak muda usia 15–24 tahun itu perlu ada perubahan. Jangan sampai teman-teman hanya terjebak dalam lingkaran yang kalian ketahui.

Pada sesi inkubasi ini pun ungkap Rea, para creative troops mendapatkan pembekalan praktis cara penggunaan berbagai platform komunikasi digital. Nikita, selaku COO Create It, memaparkan cara optimalisasi kerja sama tim walaupun dilakukan secara daring.

Ia memberikan penjelasan tentang penggunaan productivity tools, khususnya penggunaan aplikasi Notion. Sebuah aplikasi yang dapat membantu seseorang maupun kelompok melacak proses pengerjaan yang sedang atau akan dilakukannya.

Dilakukan juga demonstrasi serta tata cara penggunaan Notion pada presentasi yang Nikita pimpin. Dari cara mengatur preference sesuai kebutuhan, hingga tools untuk penggunaan aplikasi Notion secara praktis dan efisien.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement