REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Panglima Kodam Daerah Militer (Pangdam) V/Brawijaya, Mayjen Suharyanto menitip pesan kepada pasukan Yonif Raider 500/Sikatan sebelum mengikuti latihan bareng militer Angkatan Darat Amerika Serikat (US Army) dalam program Garuda Shield.
"Latihan ini bukan hanya sebatas menjalin hubungan harmonis antarprajurit kedua negara, tetapi melibatkan militer yang merupakan kegiatan diplomasi sangat baik," kata Suharyanto di Kota Surabaya, Jawa Timur, Ahad (8/8).
Yonif Raider 500/Sikatan yang merupakan salah satu satuan pemukul terbaik dimiliki Kodam V/Brawijaya dijadwalkan menggelar latihan bersama US Army pada Agustus 2021. Suharyanto bahkan menyempatkan diri memeriksa kesiapan pasukan.
"Sebelum berangkat, semuanya harus siap dan pasti, seperti kesiapan personel, materi, dan sarana prasarananya sehingga latihan bersama berjalan baik," ucap mantan Sekretaris Militer Presiden (Sesmilpres) tersebut.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) V/Brawijaya Kolonel Arm Imam Haryadi berharap, latihan bersama melibatkan TNI AD dengan US Army bisa berjalan dengan baik dan lancar. "Oleh karena itu, diperlukan persiapan secara tepat, seperti lapangan tembak untuk menunjang latihan," kata Imam.
Danrem 084/Bhaskara Jaya, Brigjen Herman Hidayat Eko Atmojo memberikan pembekalan kepada Bintara Abit Dikjurba Otsus Papua untuk menambah wawasan dan meningkatkan kemampuan teritorial sebagai Bintara Pembina Desa (Babinsa).
"Para Babinsa diharuskan bisa mengetahui tugas maupun kewajiban yang nantinya diemban, terutama mampu beradaptasi dengan lingkungan sekaligus menjalankan tugas dengan penuh rasa ikhlas," tutur Herman.
Puluhan bintara tersebut nantinya akan disebar di dua kodim yang berada di wilayah Korem Bhaskara Jaya. Selain di wilayah Kodim Sidoarjo, para bintara juga akan ditempatkan di wilayah tugas Kodim Gresik," ujar Herman.