Senin 09 Aug 2021 08:43 WIB

Puasa Muharram, Niat, Tata Cara, dan Keutamaannya 

Puasa 9, 10, dan 11 Muharram sangat dianjurkan sebagai kesunnahan

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Nashih Nashrullah
Puasa 9, 10, dan 11 Muharram sangat dianjurkan sebagai kesunnahan. Ilustrasi Berpuasa
Foto: Pixabay
Puasa 9, 10, dan 11 Muharram sangat dianjurkan sebagai kesunnahan. Ilustrasi Berpuasa

REPUBLIKA.CO.ID, – Terdapat  ibadah sunnah yang bisa dilakukan umat Islam, pada Muharram salah satunya adalah puasa. Puasa di bulan ini bisa dilakukan sehari, dua hari, atau sepanjang Muharram apabila tidak memberatkan.

Imam An Nawawi menjelaskan dalam kitabnya al-Minhaj Syarhu Shahih, hari-hari bulan Muharram yang lebih utama untuk berpuasa adalah sepuluh hari pertama Muharram termasuk hari Tasua (9 Muharram), hari Asyura (10 Muharram), dan 11 Muharram. Perinciannya adalah sebagai berikut:

Baca Juga

  1. 9 Muharram     : Rabu 18 Agustus
  2. 10 Muharram   : Kamis 19 Agustus 
  3. 11 Muharram   : Jumat 20 Agustus

Founder Aswaja Muda, Ahmad Muntaha AM, mengatakan dikutip dari  situs NU Online, puasa Muharram dinilai penting karena Muharram merupakan bulan pertama mengawali tahun Hijriyah. Puasa pada bulan Muharram menjadikan ibadah puasa yang utama. 

عَنْ ‏‏أَبِي هُرَيْرَةَ ‏‏رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ‏‏قَالَ : ‏قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ‏‏صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ‏: " ‏أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ ، وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ

Diriwayatkan Abu Hurairah RA, Rasulullah bersabda, “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan sholat yang paling utama setelah sholat fardhu adalah sholat malam.” (HR Muslim).

Baca juga : Keutamaan Menulis 113 Bismillah pada Awal Muharram

Selain itu, berpuasa Muharram walaupun sehari pahalanya sama seperti puasa 30 hari. Ini berdasarkan dari riwayat Ibnu Abbas, Rasulullah bersabda: 

   صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية ومن صام يوما من المحرم فله بكل يوم ثلاثون حسنة “Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun dan orang yang berpuasa sehari dari Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa.” (HR At Thabarani dalam al-Mu’jamus Shaghir).

Khusus puasa pada hari Asyura 10 Muharram akan menjadi pelebur dosa setahun yang telah lewat. Diriwayatkan dari Abu Qatadah, sungguh Rasulullah bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu dia menjawab: 

صيام يوم عاشوراء إني أحتسب على الله أن يكفر السنة التي قبله “Puasa Asyura melebur dosa yang telah lewat.” (HR Muslim).

Sementara puasa Tasua 9 Muharram dan 11 Muharram, dijadikan pelengkap puasa Asyura pada 10 Muharram. Ini menjadi pembeda puasa antara umat Islam dengan umat Yahudi yang sama-sama berpuasa di hari Asyura. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas dengan status marfu, Rasulullah bersabda, “Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya,” (HR Ahmad).

Untuk niat puasa Muharram, pertama harus diucapkan dalam hati, baik puasa khusus 10 hari awal Muharram, puasa Tasu’a, puasa Asyura, dan puasa 11 Muharram.

نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shaumal Muharrama lilâhi ta’âlâ. “Saya niat puasa Asyura karena Allah ta’âlâ.”

Selain niat dalam hati, juga disunnahkan mengucapkan dengan lisan. Sama seperti puasa sunnah lain, niat puasa Muharram dapat dilakukan sejak malam hingga siang sebelum masuk waktu zawal, saat matahari tergelincir ke barat dengan syarat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar atau masuk waktu Subuh.

Setelah itu, makan sahur. Akan lebih utama makan sahur dilakukan menjelang waktu Subuh sebelum imsak. Selama puasa, seseorang diharuskan menahan diri dari segala hal yang membatalkan, seperti makan dan minum. Saat tiba waktu Maghrib, segera berbuka puasa. 

 

Sumber: nuonline

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement