Senin 09 Aug 2021 11:45 WIB

Warga Swiss Diculik Geng Bersenjata Nigeria

Aksi penculikan kerap terjadi di negara bagian barat laut dan tengah Nigeria

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Seorang polisi mengamankan aksi unjuk rasa memprotes penculikan anak yang dituduhkan dilakukan oleh kelompok Boko Haram di Lagos, Nigeria.
Foto: AP/Sunday Alamba
Seorang polisi mengamankan aksi unjuk rasa memprotes penculikan anak yang dituduhkan dilakukan oleh kelompok Boko Haram di Lagos, Nigeria.

REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA – Kelompok bersenjata di Nigeria menculik seorang warga negara Swiss. Saat ini kepolisian di sana tengah memburu para pelaku.

Juru bicara polisi Negara Bagian Ogun, Abimbola Oyeyemi, mengungkapkan penculikan terjadi pada Sabtu (7/8). Selain warga Swiss, terdapat satu orang lain yang turut diculik. Hal itu terjadi saat mereka datang dari sebuah peternakan di jalan Ibese-Itori.

Baca Juga

“Mereka (korban) dicegat. Dua bandit tewas, tapi mereka berhasil menculik dua orang, seorang warga negara Swiss dan satu orang lagi. Polisi sedang mengejar orang-orang ini,” kata Oyeyemi pada Ahad (8/8), dikutip dari laman Al Arabiya.

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Swiss mengatakan mereka telah mengetahui kabar penculikan warganya di Nigeria. “Kedutaan Swiss berhubungan dengan pihak berwenang Nigeria. Verifikasi sedang berlangsung,” katanya.

Aksi penculikan kerap terjadi di negara bagian barat laut dan tengah Nigeria. Di sana terdapat geng-geng kriminal bersenjata. Warga asing sering menjadi target penculikan dengan maksud memperoleh uang tebusan.

Tahun ini, geng penculik menargetkan siswa sekolah dan mahasiswa perguruan tinggi di Nigeria dalam operasinya. Sekitar 1.000 siswa telah diculik dalam serangkaian penculikan massal sejak Desember tahun lalu. Sebagian besar korban berhasil dibebaskan setelah proses negosiasi.

Geng penculik hanyalah salah satu tantangan yang dihadapi pasukan pemerintah Nigeria. Selama 12 tahun, mereka pun harus memerangi kelompok pemberontak ekstremis di wilayah timur laut negara tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement