REPUBLIKA.CO.ID, KABUL – Kelompok Taliban kembali berhasil merebut kota lain dari Afghanistan. Pada Ahad (8/8) lalu, mereka menguasai Taluqan, ibu kota provinsi Takhar utara di sebelah Tajikistan.
“Hari ini, pada larut malam, pusat provinsi Takhar (Taluqan) dengan semua kantor terkait (kantor gubernur, markas polisi, pusat intelijen, penjara, dan semua instalasi pemerintah) dimenangkan,” kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahed dalam sebuah pernyataan.
Mujahed sempat mengunggah beberapa foto dan video yang memperlihatkan anggota kelompoknya mengibarkan bendera Taliban di alun-alun utama Taluqan. Mereka pun membebaskan para narapidana dari tahanan dan memasuki kompleks pemerintahan provinsi.
Mujahed telah memerintahkan para anggota Taliban untuk tidak memasuki rumah warga atau melakukan penangkapan. Otoritas Afghanistan mengonfirmasi serangan Taliban ke Taluqan. Namun mereka menyebut perlawanan sedang dan masih berlangsung. Sementara Pemerintah Afghanistan belum memberikan konfirmasi atau bantahan terkait kabar dikuasainya Taluqan oleh Taliban.
Di sisi lain, Kementerian Pertahanan Afghanistan mengklaim serangan yang dilancarkan pasukan pemerintah, baik lewat darat maupun udara, berhasil menimbulkan banyak korban jiwa pada Taliban, termasuk gerilyawan asing dan anggota al-Qaeda.
“572 teroris Taliban tewas dan 309 lainnya terluka akibat operasi ANDSF (Afghan National Defense and Security Forces) di Nangarhar, Laghman, Ghazni, Paktia, Paktika, Kandahar, Uruzgan, Herat, Farah, Jowzjan, Sar-e Pol, Provinsi Faryab, Helmand, Nimruz, Takhar, Kunduz, Badakhshan, dan Kapisa selama 24 jam terakhir,” cuit Kementerian Pertahanan Afghanistan lewat akun Twitter resminya.
Bulan lalu, Taliban berhasil merebut hampir 200 distrik perdesaan dari Afghanistan. Saat ini, mereka terus berusaha memperluas wilayah kekuasaannya. Sejak Mei lalu, Taliban melancarkan serangkaian serangan ke sejumlah wilayah di Afghanistan. Hal itu dilakukan saat pasukan asing di negara tersebut, termasuk AS, mulai hengkang.