Senin 09 Aug 2021 12:47 WIB

Sumbar Diberi Rapor Merah dari Presiden, Ini Kata Mahyeldi

Sumbar terus mendorong komponen terkait dengan penanganan covid agar terus bekerja.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Agus Yulianto
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi (kanan) menunjukkan bantuan obat-obatan dari Presiden Joko Widodo yang diterimanya setibanya di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padangpariaman, Sumatera Barat, Jumat (6/8/2021). Presiden Joko Widodo memasok bantuan meliputi obat-obatan dan konsentrator oksigen untuk penanganan COVID-19 di Sumatera Barat.
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi (kanan) menunjukkan bantuan obat-obatan dari Presiden Joko Widodo yang diterimanya setibanya di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padangpariaman, Sumatera Barat, Jumat (6/8/2021). Presiden Joko Widodo memasok bantuan meliputi obat-obatan dan konsentrator oksigen untuk penanganan COVID-19 di Sumatera Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi, tidak mempermasalahkan rapor merah yang diberikan Presiden Joko Widodo terhadap penanganan covid-19 di Sumbar. Mahyeldi mengklaim, penanganan covid oleh Pemda baik provinsi maupun kabupaten/kota sudah baik.

"Masalah rapor, silakan saja, Sumbar sudah sangat baik. Apa yang sudah dilakukan bupati wali kota sudah menunjukkan perbaikan," kata Mahyeldi di Kantor Gubernur Sumbar, Senin (9/8).

Mahyeldi menyebut, sejak Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, hingga PPKM level 4, intervensi dari Pemda sudah sangat baik. Menurut dia, semula ada 4 daerah di Sumbar yang diharuskan menerapkan PPKM Darurat yakni Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kota Padang dan Kota Solok. Setelah itu untuk PPKM level 4, daerah di Sumbar yang diharuskan menerapkan hanya Kota Padang.

"Dari awalnya empat, sekarang tinggal satu, apa itu bukan perbaikan," ujar Mahyeldi.

Pemprov Sumbar, lanjut Mahyeldi, terus mendorong komponen yang terkait dengan penanganan covid agar terus bekerja maksimal. Mahyeldi melihat, persoalan kenaikan angka penularan covid tidak hanya di Sumbar. Dari kacamata internasional menurut Mahyeldi, Indonesia memang sedang menunjukkan kenaikan signifikan.

"Kalau melihat dari atas, dari ukuran internasional, Indonesia termasuk tertinggi. Berarti ini masalah pusat juga," kata Mahyeldi menambahkan.

Sebelumnya Jokowi memberikan rapor merah kepada lima provinsi mengenai penanganan covid. Yakni Kalimantan Timur, Sumatra Utara, Papua, Sumatra Barat dan Riau.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement