REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi, tidak mempermasalahkan rapor merah yang diberikan Presiden Joko Widodo terhadap penanganan covid-19 di Sumbar. Mahyeldi mengklaim, penanganan covid oleh Pemda baik provinsi maupun kabupaten/kota sudah baik.
"Masalah rapor, silakan saja, Sumbar sudah sangat baik. Apa yang sudah dilakukan bupati wali kota sudah menunjukkan perbaikan," kata Mahyeldi di Kantor Gubernur Sumbar, Senin (9/8).
Mahyeldi menyebut, sejak Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, hingga PPKM level 4, intervensi dari Pemda sudah sangat baik. Menurut dia, semula ada 4 daerah di Sumbar yang diharuskan menerapkan PPKM Darurat yakni Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kota Padang dan Kota Solok. Setelah itu untuk PPKM level 4, daerah di Sumbar yang diharuskan menerapkan hanya Kota Padang.
"Dari awalnya empat, sekarang tinggal satu, apa itu bukan perbaikan," ujar Mahyeldi.
Pemprov Sumbar, lanjut Mahyeldi, terus mendorong komponen yang terkait dengan penanganan covid agar terus bekerja maksimal. Mahyeldi melihat, persoalan kenaikan angka penularan covid tidak hanya di Sumbar. Dari kacamata internasional menurut Mahyeldi, Indonesia memang sedang menunjukkan kenaikan signifikan.
"Kalau melihat dari atas, dari ukuran internasional, Indonesia termasuk tertinggi. Berarti ini masalah pusat juga," kata Mahyeldi menambahkan.
Sebelumnya Jokowi memberikan rapor merah kepada lima provinsi mengenai penanganan covid. Yakni Kalimantan Timur, Sumatra Utara, Papua, Sumatra Barat dan Riau.