REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pemerintah Kabupaten Bekasi di Provinsi Jawa Barat mengubah kendaraan dinas menjadi mobil pelayanan vaksinasi keliling. Langkah ini sebagai upaya mempercepat pencapaian cakupan vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Bekasi.
Kendaraan dinas yang diubah menjadi mobil vaksinasi keliling meliputi kendaraan dinas Kejaksaan Negeri Kabupaten Bekasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Pengadilan Negeri Cikarang, serta Bank BTN Kantor Cabang Cikarang. "Percepatan vaksinasi terus kita kejar, minimal 50 persen warga sudah divaksinasi hingga akhir bulan ini," kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan di Cikarang, Senin (9/8).
"Semoga kehadiran mobil vaksinasi keliling ini bisa berkontribusi dalam mendorong upaya percepatan pembentukan herd immunity(kekebalan kelompok) di Kabupaten Bekasi," katanya.
Dani mengatakan bahwa mobil vaksinasi keliling dikerahkan untuk mendekatkan pelayanan vaksinasi COVID-19 kepada masyarakat, termasuk menjangkau simpul-simpul keramaian seperti pasar tradisional. "Kami ingin membantu para pedagang yang tidak bisa meninggalkan lokasi pasar agar mereka bisa tetap divaksinasi. Karena pedagang pasar sering kali sulit ke luar pasar di pagi hari akibat ramai pengunjung sehingga kita yang mendatangi ke sana," kata dia.
Baca juga : Ujian Terberat Ekonomi Kuartal III 2021
Menurut Dani, pelayanan vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Bekasi sudah menjangkau sekitar 30 persen dari total 2,8 juta penduduk yang menjadi sasaran vaksinasi. Ia optimistis target cakupan vaksinasi Agustus 2021 yang ditetapkan oleh pemerintah kabupaten bisa dicapai dengan dukungan TNI, Polri, dan sektor swasta.
Dani meminta pelayanan vaksinasi COVID-19 di kawasan industri terus ditingkatkan supaya bisa segera menjangkau seluruh pekerja beserta keluarganya. "Pencapaian targetnya(vaksinasi di kawasan industri) sekarang sudah 26 persen. Dengan adanya dukungan dari anggaran refocusing, mudah-mudahan target vaksinasi di kawasan industri bisa cepat meningkat. Harapannya akhir tahun seluruhnya sudah bisa divaksinasi," katanya.
"Kita sudah sampaikan imbauan melalui surat edaran dan rapat kepada pengelola kawasan untuk dapat berpartisipasi dalam rangka percepatan vaksinasi ini, karena lebih efektif jika kita laksanakan secara terpusat dan terintegrasi," ia menambahkan.