Senin 09 Aug 2021 13:01 WIB

Niat Kabur dari Perang, Satu Keluarga Afghanistan Tewas

12 orang anggota keluarga di Afghanistan tewas saat ingin melarikan diri dari perang

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Pasukan Khusus Afghanistan berpatroli di jalan yang sepi selama pertempuran dengan pejuang Taliban, di Lashkar Gah, provinsi Helmand, Afghanistan selatan, Selasa, 3 Agustus 2021.
Foto: AP/Abdul Khaliq
Pasukan Khusus Afghanistan berpatroli di jalan yang sepi selama pertempuran dengan pejuang Taliban, di Lashkar Gah, provinsi Helmand, Afghanistan selatan, Selasa, 3 Agustus 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL – Setidaknya 12 anggota sebuah keluarga di Afghanistan tewas setelah mobil mereka menginjak ranjau darat di provinsi Paktia timur pada Ahad (8/8). Hal itu terjadi saat mereka berusaha melarikan diri dari perang antara pasukan pemerintah dan Taliban yang tengah berkecamuk.

Komando polisi di Paktia mengungkapkan insiden ledakan ranjau darat yang menewaskan 12 anggota keluarga itu terjadi di distrik Sayed Karam. Menurut mereka, jalan-jalan di sana memang telah banyak dipasangi ranjau oleh Taliban. Sayed Karam sempat jatuh ke tangan Taliban tapi berhasil direbut kembali oleh pasukan pemerintah.

Baca Juga

Noor Jan, salah satu kerabat dari korban yang meninggal akibat ranjau darat, mengungkapkan tiga wanita, tiga pria, dan enam anak dari keluarganya tewas dalam insiden di Sayed Karam. “Taliban telah menanam bom di mana-mana. Ini adalah nasib orang-orang seperti kami yang melarikan diri ke tempat yang aman di mana pertempuran sedang berlangsung,” ucapnya dikutip dari laman Anadolu Agency.

Taliban tak memberikan komentar atas insiden tersebut. Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA) telah mendokumentasikan 5.183 korban sipil mengkhawatirkan pada paruh pertama tahun ini. Sebanyak 1.659 di antaranya tewas, sementara 3.524 lainnya terluka. Jumlah itu meningkat 47 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Saat ini Taliban masih melancarkan serangan ke sejumlah wilayah di Afghanistan. Bulan lalu, mereka berhasil merebut 200 distrik perdesaan di negara tersebut. Aksi serangan Taliban mulai berlangsung pada Mei lalu, yakni saat pasukan asing di Afghanistan, termasuk Amerika Serikat (AS), mulai hengkang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement