REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menargetkan pembangunan jaringan kabel laut yang menghubungkan Pulau Sumatra dan Bangka selesai pada akhir 2021. "Saat ini kami masih dalam tahap pembangunan, kita kebut agar selesai sesuai target," kata General Manager PLN Unit Induk Wilayah Bangka Belitung, Amris Adnan di Pangkalpinang, Senin (9/8).
Hal ini dikatakan Amris Adnan setelah sebelumnya melakukan peninjauan ke "landing point" untuk memastikan pekerjaan pembangunan kabel laut berjalan sesuai rencana. Saat ini "landing point" sudah tahap pemasangan "steel structure" dan sesuai rencana di akhir September 2021 selesai.
Untuk kabel laut, kata Amris, satu dari tiga jalur kabel laut yang diproduksi di Jepang saat ini sudah sampai di Cilegon sedang proses persiapan peralatan untuk menggelar kabel di tengah laut. "Akhir Agustus ini kapal bergerak ke Selat Bangka dan direncanakan bulan September sudah mulai proses penggelaran kabel dari 'landing point' Tanjung Carok di Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan ke Tanjungkalian di Mentok, Bangka Barat," katanya.
Selanjutnya, setelah selesai menggelar kabel laut sirkuit tahap pertama, kapal akan bergerak kembali ke Furukawa, Jepang untuk menjemput kabel sirkuit tahap dua. "Kabel laut dibangun tiga sirkuit, dengan panjang masing-masing sirkuit 36 kilometer," Amris menambahkan.
Ia berharap dukungan dan doa kepada masyarakat agar proyek ini berjalan aman dan selesai tepat waktu. Kabel laut mempunyai arti penting untuk kemajuan Pulau Bangka, khususnya di bidang energi.
Dengan beroperasinya kabel laut, daya mampu PLN di Bangka akan meningkat, sehingga investor yang akan menanamkan modal di Bangka tidak terkendala dari sisi daya listrik. "Kami berharap proyek ini bisa selesai tepat waktu, kendala-kendala yang dihadapi cukup banyak terutama di sisi transmisi di Sumatra, oleh sebab itu kami mohon dukungan supaya transmisi di Sumatra bisa diselesaikan tepat waktu," demikian Amris.