Senin 09 Aug 2021 14:45 WIB

Bandara Fatmawati Validasi Dokumen Kesehatan Secara Digital

Jika calon peumpang tak membawa ponsel, pemeriksaan akan dilayani secara manusia

Penumpang berjalan di Bandara Fatmawati, Bengkulu.
Foto: Antara/David Muharmansyah
Penumpang berjalan di Bandara Fatmawati, Bengkulu.

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Manajemen Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu mulai menerapkan validasi dokumen kesehatan berbasis digital dengan menggunakan aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat keberangkatan penerbangan.

Eksekutif General Manager PT. Angkasa Pura II Kantor Cabang Bandara Fatmawati Soekarno Heru Karyadi mengatakan, pihaknya telah bekerjasama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan dan manajemen maskapai untuk pelaksanaan program tersebut.

"Aplikasi ini sangat perlu dimiliki oleh setiap calon penumpang untuk mempermudah dan mempercepat pelaksanaan validasi dokumen serta efektif digunakan calon penumpang untuk menghindari resiko penularan Covid-19," kata Heru, Senin (9/8).

Selain itu, manajemen bandara juga telah menyediakan fasilitas dan personil yang bertugas melakukan validasi secara digital di area lobi keberangkatan, tepatnya sebelum penumpang memasuki pintu keberangkatan.

Nantinya petugas akan mengarahkan calon penumpang ke titik validasi dokumen dan memberikan informasi seputar aplikasi PeduliLindungi terlebih dulu kepada para calon penumpang yang belum menggunakan aplikasi tersebut.

Heru menjelaskan, pada saat melakukan validasi calon penumpang cukup menampilkan QR Code yang tertera di Aplikasi PeduliLindungi, lalu pilih menu paspor digital, kemudian klik hasil tes Covid.

"Nantinya akan muncul informasi yang berisikan QR code untuk selanjutnya akan di scan oleh petugas maskapai," ucapnya.

Ia menerangkan, aplikasi PeduliLindungi juga telah terintegrasi dengan fasilitas kesehatan yang diberikan kewenangan melakukan tes usap atau antigen bagi calon penumpang, sehingga akan memudahkan proses validasi.

Hasil scan terhadap QR Code calon penumpang itu nantinya akan menunjukkan apakah calon penumpang laik terbang atau tidak. Kemudian, penumpang yang berstatus laik terbang diperkenankan langsung memasuki pintu keberangkatan yang selanjutnya akan diperiksa oleh petugas avsec untuk melakukan check in.

Sedangkan bagi calon penumpang dengan status tidak laik terbang akan diarahkan menuju titik validasi dokumen secara manual yang akan divalidasi langsung oleh tim Kantor Kesehatan Pelabuhan.

"Kami minta bagi seluruh calon penumpang untuk menggunakan aplikasi ini karena selain mempercepat proses validasi, juga mengurangi resiko penyebaran Covid-19. Namun apabila ada calon penumpang yang tidak membawa smartphone maka kita akan layani dengan cara manual," ujar Heru.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement