Senin 09 Aug 2021 15:10 WIB

California Hadapi Kebakaran Terbesar Kedua Sepanjang Sejarah

Kebakaran yang dinamakan Dixie Fire itu menghancurkan kota bersejarah Greenville

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
 Api menghanguskan gedung-gedung saat Dixie Fire mengoyak komunitas Greenville di Plumas County, California, pada Rabu, 4 Agustus 2021. Api menghanguskan beberapa bangunan bersejarah dan lusinan rumah di pusat Greenville.
Foto: ap/Noah Berger/FR34727 AP
Api menghanguskan gedung-gedung saat Dixie Fire mengoyak komunitas Greenville di Plumas County, California, pada Rabu, 4 Agustus 2021. Api menghanguskan beberapa bangunan bersejarah dan lusinan rumah di pusat Greenville.

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Pemadam kebakaran California masih berusaha memadamkan kebakaran hutan terbesar kedua sepanjang sejarah negara bagian itu. Kebakaran yang dinamakan Dixie Fire itu telah menghancurkan kota bersejarah masa Demam Emas, Greenville.

Pihak berwenang juga memperingatkan perlu waktu berminggu-minggu untuk memadamkan api. Saat ini ada 11 titik kebakaran di California, Amerika Serikat (AS). Beberapa hari ke depan tim penyelamat menghadapi panasnya suhu udara hingga 38 Celsius.

Baca Juga

Dixie Fire yang mulai berkobar pada 13 Juli telah menghanguskan 463 ribu hektare lahan. Pemerintah mengatakan baru 21 persen api Dixie Fire yang berhasil dipadamkan. Berdasarkan luasnya, Dixie Fire hanya di bawah kebakaran tahun lalu, August Complex, yang menghanguskan lebih dari satu juta hektare lahan.

Pada Senin (9/8) BBC melaporkan tiga orang hilang dan ribuan orang dievakuasi. Beberapa di antaranya kini tinggal di tenda. Sekitar 39 persen populasi Pumas County diperintahkan untuk segera melakukan evakuasi.

Setelah menghanguskan Greenville, Rabu (4/8) lalu api mengancam kota kecil Crescent Mills, sekitar lima kilometer sebelah selatan Greenvile. Pemerintah memperingatkan rendahnya kelembapan di daerah tersebut dapat membuat api menyebar lebih cepat.

Saat ini lebih dari 5.000 petugas pemadam kebakaran berusaha menjinakkan Dixie Fire. Nama kebakaran ini diambil dari nama jalan tempat pertama kali titik api muncul.

"Kami melihat aktivitas api yang bahkan pemadam kebakaran veteran tidak pernah lihat sepanjang karier mereka," kata juru bicara Pemadam Kebakaran California, Edwin Zuniga, pada surat kabar the Washington Post.

"Maka kami berada di wilayah yang belum pernah terpetakan," tambah Zuniga.

Data dari Pusat Kebakaran Antarlembaga Nasional (NIFC) AS menunjukkan terjadi kebakaran hutan di 15 negara bagian. Sekitar 107 kebakaran besar telah menghanguskan lebih dari dua juta hektare. Lembaga itu memperingatkan sepanjang musim panas sampai musim semi potensi aktivitas kebakaran di seluruh barat AS tinggi.

"Kami harus dengan tegas mengakui ini kebakaran hutan yang dipicu perubahan iklim," kata Gubernur California Gavin Newsom.

Perubahan iklim meningkatkan risiko cuaca panas dan kering sehingga mengakibatkan kebakaran hutan. Sejak masa industri, suhu udara bumi semakin menghangat 1,2 Celsius. Suhu ini akan terus naik kecuali jika pemerintah di seluruh dunia bertindak untuk memotong emisi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement