Senin 09 Aug 2021 15:11 WIB

Ditopang PEN, Penjual Buah Ini Makin Kreatif di Masa Pandemi

Melalui program PEN tersebut, ekonomi diharapkan bisa pulih lebih cepat.

Red: Gilang Akbar Prambadi
Pedagang buah di Pasar Caringin, Bandung, Jawa Barat.
Foto: Dok. Pri
Pedagang buah di Pasar Caringin, Bandung, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dampak pandemi Covid-19 terhadap kemerosotan ekonomi salah satunya dirasakan oleh sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Tak sedikit pelaku UMKM yang harus mengalami penurunan pendapatan secara drastis atau bahkan gulung tikar dalam 1,5 tahun belakangan.

Akan tetapi, beberapa usaha khususnya UMKM sukses bertahan bahkan tumbuh dikala Pandemi Covid-19, salah satunya adalah penjual buah petian milik Dedi Supriyadi (50) tahun. Pria asal Tasikmalaya, Jawa Barat yang berujualan di Pasar Induk Caringin, Bandung ini tetap bertahan dan tumbuh dikala Pandemi Covid 19 berkat berjualan buah petian.

Dedi bercerita, awal mula pandemi memang menjadi pukulan terberatnya, usaha yang dijalankan lebih dari 30 tahun ini sempat mengalami kemerosotan dikala masyarakat takut akan datang ke pasar dan banyak kios kios yang harus tutup, terlebih lagi para suplier yang biasa mengirimkan buah membuat peraturan baru yakni harus membayar dimuka terlebih dahulu baru mengirimkan buah.

Keterbatasan modal menjadi masalah untuk terus menjalankan usahanya, akan tetapi angin segar pun datang dikala pemerintah mengeluarkan kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional, dirinya pun ikut program Kredit Modal Kerja dari salah satu perbankan BUMN dan mendapatkan tambahan modal sebesar Rp 300 juta guna menumbuhkan kembali usahanya yang sempat merosot.