REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) mengirimkan 700 konsentrator oksigen dan peralatan pendukungnya ke Indonesia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) segera mengalokasikan oksigen konsentrator tersebut untuk fasilitas kesehatan yang tersebar di Indonesia.
Kemenkes menyatakan 700 konsentrator oksigen itu tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Jumat (6/8). “Kami menyambut baik dan menghargai dukungan kepada Indonesia dalam upaya kami melawan pandemi Covid-19," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Senin (9/8).
Ia mengatakan, Kemenkes tidak bisa melawan pandemi ini sendirian dan harus melakukannya bersama-sama. Kemenkes tidak dapat secara eksklusif menyelamatkan grup, organisasi, atau negara tertentu.
"Kita harus bekerja secara inklusif dengan semua kelompok masyarakat di dunia untuk mengatasi pandemi ini,” ujarnya.
WHO memberikan dukungan teknis untuk Kemenkes dan para mitra dengan mengerahkan staf teknis untuk mendukung Kemenkes menangani pandemi. WHO juga mendukung upaya berbagai pemangku kepentingan di Indonesia untuk mempercepat pemerataan vaksinasi nasional untuk melindungi masyarakat Indonesia, mulai dari yang paling rentan.
“Mobilisasi alat pendukung kritis untuk menanggulangi COVID-19 ke Indonesia merupakan salah satu upaya yang menunjukkan solidaritas global untuk mengatasi ancaman global,” kata Perwakilan WHO di Indonesia, Dr N. Paranietharan.
Dengan kekurangan oksigen yang dilaporkan, dia melanjutkan, banyak rumah sakit dan unit perawatan intensif sudah melebihi kapasitasnya. "Kita membutuhkan dukungan di tingkat nasional dan internasional untuk mengatasi masalah ini bersama-sama," ujarnya.
Indonesia merupakan salah satu negara yang melaporkan peningkatan signifikan dalam kasus baru dan kematian dalam sebulan terakhir. Pemerintah terus mempelajari pengalaman negara lain untuk strategi menghadapi lonjakan kasus Covid-19 dengan meningkatkan upaya pengujian, penelusuran, dan pengobatan serta memberlakukan pembatasan paling ketat yang pernah dilakukan Indonesia selama pandemi untuk mengekang penularan Covid-19.