REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Pengamat di dunia Arab akan melihat bulan sabit untuk menyambut bulan Muharram, tahun baru Islam 1443 sekitar 30 menit setelah matahari terbenam pada Senin. Hal ini dapat dilihat dengan mata telanjang di ufuk barat saat langit cerah.
Muharram merupakan salah satu dari empat bulan yang dimuliakan dan bulan pertama dalam kalender Hijriyah yang akan dimulai pada Selasa. Pihak berwenang di sebagian besar negara Islam telah mengumumkan hari itu sebagai hari libur.
Kepala Astronomical Society di Jeddah Majed Abu Zahira mengatakan bulan akan menjauh dari cahaya matahari terbenam dan menjadi lebih tinggi di langit dibandingkan dengan malam sebelumnya. Setelah beberapa malam, pengamat akan melihat sisi permukaan bulan yang tidak terang diterangi oleh cahaya redup, yaitu cahaya matahari yang dipantulkan dari bumi dan jatuh di bulan.
Abu Zahira mengatakan bulan mencapai fase konjungsi pada Ahad pukul 16:50 waktu setempat (1:50 GMT) yang mengakhiri siklus konjungsinya di sekitar bumi dan memulai siklus konjungsi baru. Hari demi hari, pengamat melihat bulan sabit akan meningkatkan luminositasnya, naik lebih tinggi di langit saat matahari terbenam dan akan tinggal lebih lama setelah awal malam karena bulan menjauh dari matahari.
Baca juga : Puasa Muharram, Niat, Tata Cara, dan Keutamaannya
Dikutip Arab News, Senin (9/8), Abu Zahira menambahkan manusia melihat bulan bergerak ke arah barat setiap hari karena rotasi bumi pada porosnya tapi pergerakan bulan yang sebenarnya adalah ke arah timur dalam kaitannya dengan bintang-bintang dan planet-planet saat berputar mengelilingi bumi.
“Jadi, dengan melihat bulan pada malam-malam mendatang kakan menjadi panduan untuk menentukan lokasi terangnya bintang dan planet di langit malam,” ujar dia.
https://www.arabnews.com/node/1907846/saudi-arabia