REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Louvre kembali mencuat sebagai kandidat peserta baru Indonesia Basketball League (IBL). Klub yang dahulu bermarkas di Surabaya itu sudah tidak asing di telinga pecinta bola basket Tanah Air.
Pada kemunculannya di IBL 2020, Louvre Surabaya langsung mencuri perhatian. Lewat konten sosial media yang menarik, serta para pemain bintang semacam Daniel Wenas, Dimaz Muharri, Galank Gunawan, hingga Wendha Wijaya, klub yang dijuluki Buaya Darat itu kian terkenal.
Namun, pada akhir IBL 2021, Louvre Surabaya diakuisisi Dewa United. Kini Louvre ingin kembali bergabung sebagai klub baru.
“Sebenarnya Louvre Organization tidak pernah keluar IBL hanya pindah kota karena lisensi dan pemain di bawah PT Louvre Esports Indonesia di akuisisi oleh Dewa United,” ujar president Louvre, Erick Herlangga dilansir laman IBL, Selasa (10/8).
Yang pasti, lanjut Erick, visi misi Louvre tetap sama yaitu sports lifestyle and entertainment. "Selagi saya masih presiden, maka kalian akan disuguhkan bagaimana kami mengajak fan untuk juga mengetahui proses kami dari perekrutan pelatih, pemain, dan lainnya dengan cara reality show, sama persis dengan yang saya lakukan pertama kali,” jelasnya.
Kali ini, Louvre tak lagi memilih Surabaya sebagai home base. Louvre akan memakai Malang di belakang namanya.
“Doakan kami bisa bermain di IBL untuk membangkitkan kenangan indah dan sejarah kuat basket Jawa Timur dan Insya Allah kami akan ikut dua liga, satu IBL dan satu lagi ABL,” kata Erick.