Selasa 10 Aug 2021 11:09 WIB

Bupati Bogor Minta Para Pedagang di Puncak Optimistis

Pedagang kompak memasang bendera putih karena PPKM diperpanjang tanpa pelonggaran.

Protes perpanjangan PPKM Level 4, pedagang di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor mengibarkan bendera putih sebagai bentuk protes, Kamis (5/8).
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Protes perpanjangan PPKM Level 4, pedagang di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor mengibarkan bendera putih sebagai bentuk protes, Kamis (5/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Bupati Bogor, Ade Yasin meminta para pedagang kaki lima (PKL) di Kawasan Puncak, Cisarua, Bogor, Jawa Barat optimistis pada peringatan hari Kemerdekaan RI dengan mengganti bendera putih yang dikibarkan menjadi Bendera Merah Putih.

"Karena sekarang momentum 17 Agustus, kibarkan bendera Merah Putih. Tapi kalau saya lihat tidak ada tuh bendera putih," katanya usai membagikan bantuan bahan makanan bersama Kapolres Bogor, AKBP Harun kepada para pedagang di Jalur Puncak, Cisarua, Bogor, Senin (9/8).

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor itu mengaku optimistis pemerintah akan perlahan melonggarkan pembatasan aktivitas masyarakat, setelah belakangan kasus penularan Covid-19 cenderung menurun.

"Lumayan kan kemarin ada pelonggaran boleh makan di tempat dengan waktu 20 menit. Itupun sebetulnya bisa kalau kita fokus ke makan, yang dilarang itu kan dilarang ngobrol. Jadi makan ya makan saja," kata Ade Yasin.

Ia berharap pemerintah kembali memberikan sejumlah kelonggaran setelah habis masa perpanjangan PemberlakuanPembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 periode 3-9 Agustus 2021.

"Kita juga harus pelan-pelan memberikan pelonggarannya, kita sedang tunggu keputusan dari pusat seperti apa. Kalau bocorannya sih agak dilonggarin (aturan PPKM)," tuturnya.

Sebelumnya, para pedagang kaki lima di Kawasan Puncak Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengibarkan bendera putih tanda menyerah lantaran pendapatannya anjlok selama PPKM level 4.

"Ini adalah simbol pesan dari kami para pedagang untuk pemerintah, agar lebih memperhatikan nasib rakyat kecil," ungkap salah satu pedagang, Hammid.

Pedagang nasi uduk di Jalan Raya Puncak, KM 85,5, Desa Tugu Utara itu menyebutkan alasan para pedagang kompak memasang bendera putih lantaran pemerintah memperpanjang PPKM level 4 tanpa memberikan pelonggaran apapun.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement