Selasa 10 Aug 2021 12:29 WIB

Malik As-Saleh, Samudera Pasai, dan Pujian Marco Polo

Marco Polo telah mengunjungi Samudera Pasai pada 1292 M.

Rep: Syahrudin El-Fikri/ Red: Elba Damhuri
Kerajaan Samudera Pasai: Ilustrasi Kerajaan Samudera Pasai.
Foto: blogspot.com
Kerajaan Samudera Pasai: Ilustrasi Kerajaan Samudera Pasai.

REPUBLIKA.CO.ID -- Sebelum Dinasti Usmaniyah (Ottoman) di Turki berdiri pada 699-1341 H atau bertepatan dengan tahun 1385-1923 M, ternyata nun jauh di belahan dunia sebelah timur-tepatnya di wilayah Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) saat ini-telah muncul sebuah kerajaan Islam bernama Samudera Pasai. Jika Ottoman mulai menancapkan kekuasaannya pada tahun 1385 M, Samudera Pasai sudah mengibarkan bendera kekuasaannya pada 1267 M.

Keberadaan Kesultanan Samudera Pasai ini diungkapkan oleh petualang Muslim asal Maroko, Abu Abdullah Ibnu Batuthah (1304-1368 M), dalam kitabnya yang berjudul Rihlah ila I-Masyriq (Pengembaraan ke Timur).

Baca Juga

"Sebuah negeri yang hijau dengan kota pelabuhannya yang besar dan indah," tulis Ibnu Batuthah ketika menggambarkan kekagumannya terhadap keindahan dan kemajuan Kerajaan Samudera Pasai yang sempat disinggahinya selama 15 hari pada 1345 M.

Dalam catatan perjalanan Ibnu Batuthah lainnya yang berjudul Tuhfat al-Nazha, ia menuturkan, pada masa itu Samudera Pasai telah menjelma sebagai pusat studi Islam di kawasan Asia Tenggara.