REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jaguar Land Rover mengatakan saat ini telah menerima pesanan 110.000 unit kendaraan. Angka ini merupakan tertinggi dalam sejarah perusahaan.
Defender sebagai model terlaris dengan 29.000 unit telah dipesan pelanggan. Angka itu mewakili lebih dari empat bulan permintaan.
"Kami senang melihat pemulihan positif yang berkelanjutan dari pandemi, dengan pertumbuhan tahun-ke-tahun di semua wilayah, menunjukkan daya tarik kendaraan Jaguar dan Land Rover," kata CEO Jaguar Land Rover, Thierry Bollore, dalam pernyataan resmi, dikutip Selasa (10/8).
Jaguar Land Rover akan meningkatkan varian listrik pada model-model kendaraannya, dengan 12 dari 13 model memiliki opsi powertrain listrik. Jaguar Land Rover mengakui bahwa kekurangan semikonduktor saat ini sangat dinamis dan sulit diprediksi.
Berdasarkan masukan terbaru dari pemasok, Jaguar Land Rover memperkirakan kekurangan pasokan chip pada kuartal kedua yang berakhir 30 September 2021 lebih besar dari pada kuartal pertama. Kekurangan pasokan chip ini berpotensi mengakibatkan volume grosir sekitar 50 persen lebih rendah dari yang direncanakan.
Pada periode tiga bulan April-Juni 2021, Jaguar Land Rover Automotive melaporkan hasil keuangannya meningkat secara signifikan dibandingkan dengan kuartal pertama tahun lalu. Penjualan ritel Jaguar Land Rover pada kuartal itu mencapai 124.537 unit kendaraan, naik 68,1 persen tahun-ke-tahun karena penjualan terus pulih dari dampak pandemi.
Kendaraan listrik menyumbang 66,0 persen dari penjualan ritel Jaguar Land Rover, terdiri dari 2,0 persen BEV (berbasis baterai), 6,5 persen PHEV (plug-in hybrid), dan 57,1 persen MHEV (Mild Hybrid Electric Vehicle). Pada periode itu, pendapatan Jaguar Land Rover tercatat 5,0 miliar euro, 73,7 persen lebih tinggi dari periode sama tahun lalu.