REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menanggapi perihal surat yang dikirimkan oleh Gubernur Anies Baswedan kepada Menteri Kesehatan terkait usulan vaksinasi Covid-19 bagi Warga Negara Asing (WNA) pencari suaka. Menurut Ariza, hal ini menyangkut urusan kemanusiaan.
"Jadi kita tidak membedakan agama, suku, adat daerah mana. Jakarta melayani semua masyarakat, bahkan WNA kita layani secara baik," kata Ariza di Balai Kota Jakarta, Selasa (10/8).
Meski demikian, Ariza belum menjelaskan secara rinci mengenai teknis pelaksanaan usulan tersebut. Dia juga belum mengetahui kapan vaksinasi bagi para pencari suaka itu akan dilakukan. "Nanti kita tunggu jadwalnya," ujar dia.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengirimkan surat kepada Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengenai usulan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi Warga Negara Asing (WNA) pengungsi dan pencari suaka di Jakarta. Surat itu memiliki nomor 297/-1.772.1.
Dalam surat tertanggal 12 Juli 2021 tersebut, Anies menyampaikan bahwa Pemprov DKI terus berupaya untuk meningkatkan cakupan vaksinasi bagi seluruh penduduk berusia 12 tahun keatas. Pihaknya juga mengapresiasi upaya Kemenkes yang sebelumnya telah mengeluarkan persetujuan bagi WNA untuk melakukan vaksinasi secara mandiri melalui vaksin gotong royong (VGR).
Baca juga : Ini Daftar Daerah Jawa-Bali Terapkan PPKM Level 2, 3 dan 4
Namun, sambung dia, berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan vaksinasi di Jakarta, terdapat WNA yang rentan terhadap penularan Covid-19 dan tidak memungkinkan untuk menggunakan vaksin gotong royong. Mereka adalah WNA yang berstatus pengungsi dan pencari suaka.