Selasa 10 Aug 2021 14:14 WIB

Vaksin Astrazeneca, Sinopharm dan Moderna Mulai Digunakan

Penyebaran Covid-19 di Kota Bandung selama satu pekan terakhir mengalami penurunan

Rep: fauzi ridwan/ Red: Hiru Muhammad
Penyandang disabilitas menerima vaksin COVID-19 di Gedung Bale Rame, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (7/8/2021).
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Penyandang disabilitas menerima vaksin COVID-19 di Gedung Bale Rame, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (7/8/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Kegiatan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat di Kota Bandung sudah mulai menggunakan vaksin Astrazeneca, Sinopharm dan Moderna. Vaksin Sinovac asal China yang sudah dipakai sejak awal Januari tahun 2021 lalu masih digunakan kepada masyarakat."Saat ini masuk fase jenis vaksin bukan satu, pertama Sinovac, kedua Astrazeneca sudah mulai dilaksanakan ke masyarakat untuk dosisi satu mulai banyak, ketiga Sinopharm," ujar Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bandung, Rosye Arosdiani, Selasa (10/8).

Ia mengatakan, vaksin Sinopharm diperuntukkan bagi masyarakat rentan terpapar Covid-19, penyandang disabilitas mental maupun fisik. Vaksin Moderna sendiri ditujukan untuk tenaga kesehatan (nakes) yang mendapatkan dosis ketiga."Sinopharm diperuntukkan untuk masyarakat rentan, disabilitas fisik maupun mental. Moderna ditujukan dosis ketiga untuk nakes," ujarnya.

Rosye mengatakan selama ini vaksinasi Covid-19 dilakukan tidak hanya di puskesmas akan tetapi dilakukan pula oleh instansi lain dan lembaga TNI serta polri. Pada bulan Juli kemarin, rata-rata suntik vaksin Covid-19 per hari di Kota Bandung ke masyarakat mencapai 12 ribu."Selama Juli, 31 hari per hari rata-rata dalam 31 hari itu mencapai di 12 ribu per hari pelaksanaannya di rata-ratakan walau tidak sama," katanya.

Rosye menambahkan, kasus penyebaran Covid-19 di Kota Bandung selama satu pekan terakhir mengalami penurunan signifikan dibandingkan minggu-minggu sebelumnya. Ia mengatakan, dua hingga tiga pekan sebelumnya merupakan puncak tertinggi kasus Covid-19."Kita mengalami penurunan signifikan dari kasus Covid-19 setelah terjadi peningkatan luar biasa pada bulan Juni dan Juli," ungkapnya. 

Selain itu, tingkat kesembuhan hingga, Senin (9/8) kemarin tinggi mencapai 950 kasus. Ia mengatakan, keterisian tempat tidur bagi pasien Covid-19 di rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) terus mengalami penurunan menjadi 46.87 persen. Sedangkan pengetesan rapid tes hingga PCR mencapai 3.500an per hari belum mencapai angka target 5.000an."Pelaksanaan vaksinasi sudah sudah bisa menyelesaikan 952.478 mendekati ke 50 persen dari target 1.9 juta lebih. Dosis kedua 533.033 orang dan dosis ketiga nakes 2.218 orang," katanya.

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement