REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun ini Rumah Zakat telah menyalurkan bantuan beasiswa yang merupakan titipan para donator kepada 44.092 yatim dan dhuafa yang keluarganya terdampak pandemi Covid-19.
Bantuan ini diberikan kepada para yatim dan dhuafa yang berada di 32 kota dan kabupaten di Indonesia. Tujuannya agar mereka dapat terus melanjutkan pendidikan sesuai dengan cita-citanya meski kondisi keluarga masih kekurangan.
“Alhamdulillah bantuan ini dapat diberikan kepada anak-anak yang membutuhkan berkat kepercayaan dari para donator Rumah Zakat. Semoga bantuan ini dapat menjadi salah satu bentuk partisipasi dalam upaya meningkatkan indeks pembangunan manusia di Indonesia,” ungkap Chief Program Officer Rumah Zakat Murni Alit Baginda, Selasa (10/8).
Selain beasiswa, Rumah Zakat memiliki program Santunan Yatim Covid-19 yakni berupa pemberian bantuan bagi anak-anak yang kehilangan orang tua akibat Covid-19. Bantuan yang diberikan antara lain santunan, bingkisan, dan atau beasiswa. “Bantuan ini diberikan bagi anak-anak hebat yang kehilangan orang tua karena Covid-19 dan juga anak-anak yatim dari keluarga dhuafa yang pastinya sama-sama membutuhkan bantuan kita semua,” ungkap Murni.
Santunan Yatim Covid-19 ini merupakan salah satu program respon Covid-19 yang diinisiasi Rumah Zakat bersama para mitra dan donatur. Selain itu ada pula program Crisis Centre yang memberikan layanan berupa ambulans gratis, Sembako, bantuan oksigen, dan telekonsultasi bagi pasien Covid-19 yang sedang Isolasi Mandiri.
Selain itu ada pula program pemberdayaan ekonomi yang diperuntukan membantu UMKM terdampak pandemi. Adapun programnya antara lain bantuan sembako, borong berbagi, dan juga bantuan modal dan/atau penguatan usaha.
“Hingga saat ini bersama mitra kita telah membantu 967.248 penerima manfaat program respon Covid-19 di 250 kota/kabupaten di 27 provinsi. Terima kasih atas kepercayaannya, mari kita terus berkolaborasi untuk berbagi kebahagiaan dengan lebih banyak orang yang membutuhkan,” tutur Murni.