REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemasangan baliho bergambar pimpinan partai politik dinilai efektif mendongkrak popularitas. Drone Emprit dalam analisanya mengatakan, popularitas atau eksposurnya Puan di berita online dan Twitter bertengger di urutan empat besar setelah Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Ridwan Kamil.
Namun, tak sedikit masyarakat yang mengkritisi kehadiran baliho-baliho tersebut di tengah pandemi. Menanggapi itu, Politikus PDIP, Hendrawan Supratikno, menjelaskan dalam politik berlaku prinsip 'one step at a time'.
"Jangan terburu-buru bicara kontestasi 2024. Nikmati prosesnya, ikuti dinamika dan dialektikanya. Prinsip Protagoras kita ikuti, 'kalau kondisi berubah, kita juga harus berubah'. Prinsip Baruch Spinoza juga kita camkan, 'ikuti spiritualitas alam semesta dan kosmos kebatinan masyarkat'. Haste makes waste!" kata Hendrawan kepada Republika, Selasa (10/8).
Tidak hanya Puan, baliho Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, juga mendapat sentimen negatif dari publik. Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar, Maman Abdurahman, menjelaskan, agenda pemasangan billboard merupakan agenda rutin bidang media dan penggalangan opini DPP Partai Golkar yang dikomandani oleh Nurul Arifin di tahun 2021.
"Kenapa bukan 2020 atau 2022 karena memang sdh diagendakan di tahun 2021 dan sudah direncanakan jauh hari sebelum covid," terang Maman kepada Republika.
Dirinya menyadari, bahwa ada sebagian publik yang menganggap keberadaan baliho tersebut kurang pas karena dilakukan di tengah pandemi. Namunn dia menegaskan, Airlangga bersama seluruh jajaran Partai Golkar bersama sama dengan pemerintah pusat, propinsi dan kabupaten berjibaku bahu membahu mengatasi pandemi.
"Dari melakukan refocusing anggaran di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten sampai meningkatkan anggaran di sektor UMKM dan program program bansos agar masyarakt jangan sampai terlalu goyang terhantam pandemi," ungkapnya.
Maman menambahkan, di sisi lain Golkar juga sudah mengintruksikan kepada kader Golkar di seluruh Indonesia sejak awal pandemi tahun lalu untuk membantu masyarakat dalam penanganan pandemi. Salah satunya dengan membangun Yellow Klinik agar bisa memberikan obat obatan gratis, vaksinasi, ambulance, pengadaan oksigen untuk masyarakat.
Sementara Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid, mengatakan, pemasangan tersebut bukan instruksi dari Ketua Umum PKB Muhaimmin Iskandar. Menurutnya, hal itu dilakukan murni inisiatif kader di daerah. "Betul, inisiatif kader dan simpatisan," ucapnya.
Jazilu mengatakan, PKB akan mengutamakan masyarakat dan fokus membantu mengatasi Pandemi. Sesuai intruksi Ketum PKB seluruh jajaran PKB agar turun tangan melayani masyarakat yang kesulitan. "Maka, sosialisasinya lewat bantuan dan layanan bagi masyarakat yang membutuhkan," tuturnya.