Selasa 10 Aug 2021 16:40 WIB

Cara Pilih Investasi Ideal Bagi Masyarakat

Terdapat dua kriteria yang digunakan dalam pemilihan investasi.

Untuk berinvestasi, masyarakat perlu mempertimbangkan investasi  yang ideal.
Foto: Dok UNM
Untuk berinvestasi, masyarakat perlu mempertimbangkan investasi yang ideal.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh  Ruhul Amin  MKom

Kegiatan investasi menjadi bagian penting dalam  kehidupan kita. Karena setiap investasi yang dilakukan member peluang  keuntungan di masa yang akan datang bagi seorang investor. Investasi juga memiliki peranan penting bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Meningkatnya investasi juga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi di Indonesia. 

Semakin banyak investasi yang dilakukan, maka akan semakin banyak bermunculan bisnis-bisnis baru. Saat ini, investasi ditawarkan oleh bank nasional, bank internasional dan perusahaan asuransi. Beberapa produk asuransi yang dikeluarkan oleh bank nasional dan perusahaan asuransi diantaranya reksa dana, emas, real estate, saham, pendidikan, deposito dan dana pensiun lembaga keuangan. 

Kegiatan Investasi bisa dilakukan saat usia masih muda, karena kegiatan investasi cocok untuk jangka waktu yang panjang, agar dapat keuntungan yang optimal. Tentunya semua berharap memiliki masa depan yang cemerlang.

Saat ini banyak investasi yang ditawarkan kepada masyarakat dengan nilai keuntungan yang tinggi. Namun investasi yang ada memiliki nilai risiko yang sebanding atau tinggi juga terhadap nilai yang diinvestasikan. Kurangnya informasi tentang memilih investasi yang ideal, menyebabkan masyarakat kurang tepat dalam memilih investasi yang sesuai, sehingga menimbulkan kerugian. 

Apabila kondisi ini dibiarkan terus-menerus, akan berdampak pada lemahnya nilai investasi di Indonesia. Pemilihan investasi menjadi sulit karena mempertimbangkan berbagai parameter kuantitatif dan kualitatif, seperti manfaat, peluang, biaya dan risiko. Pemilihan investasi juga melibatkan banyak alternatif dan kriteria yang akan dijadikan pertimbangan dalam memilih investasi yang ideal. 

Melihat permasalahan ini, maka penulis yang merupakan dosen Universitas Nusa Mandiri (UNM) melakukan penelitian menggunakan metode sistem pendukung keputusan, guna membantu pemilihan investasi yang ideal bagi masyarakat. Sistem pendukung keputusan merupakan alat bantu yang bisa digunakan untuk membantu mengambil keputusan berdasarkan kriteria dan alternatif yang sudah ditentukan sebelumnya. 

Beberapa metode yang bisa digunakan pada sistem pendukung keputusan diantaranya analytical hierarchy process (AHP), analytical network process (ANP), atau Simple Additive Weighting (SAW). 

Penelitian ini  dilakukan menggunakan metode analytical network process (ANP). Alasannya,  metode ANP memiliki kelebihan dapat menguraikan masalah dengan baik ke  dalam bentuk hirarki atau jaringan. 

Bentuk hirarki atau jaringan merupakan model yang digunakan dalam menguraikan masalah. Menggambarkan kriteria dan alternatif yang digunakan. Adapun kriteria yang digunakan yakni, berupa tujuan yang berisi permasalahan, kriteria merupakan pertimbangan yang akan digunakan, sedangkan alternatif merupakan objek yang akan menjadi pilihan berdasarkan pertimbangan kriteria. Model jaringan ini dipilih sebab merupakan model pemilihan investasi yang ideal bagi masyarakat.

Terdapat dua kriteria yang digunakan dalam pemilihan investasi, yaitu kriteria risiko dan kriteria lainnya (nonrisiko). Kriteria risiko memiliki tiga sub-kriteria, yakni risiko pasar, likuiditas dan inflasi. 

Sedangkan kriteria nonrisiko, sub-kriterianya terdiri atas jangka waktu, nilai investasi, pengembalian, pendapatan dan pendidikan. Untuk alternatif yang digunakan, sebagai pilihan investasi di  antaranya deposito, asuransi, emas, saham, dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) dan reksadana. Kriteria dan sub-kriteria yang digunakan ditentukan oleh pakar atau orang yang paham tentang pemilihan investasi. 

Sebelumnya, penelitian ini telah melalui proses wawancara terhadap pakar untuk mendapatkan kriteria dan sub-kriteria. Setelah model jaringan dibentuk, selanjutnya dilakukan pengisian kuesioner untuk melakukan penilaian terhadap perbandingan antarsub-kriteria dan perbandingan antaralternatif pada masing-masing sub-kriteria. Skala yang digunakan pada penilaian kuesioner yang disajikan menghasilkan skala prioritas di tingkat kepentingan yakni kedua elemen sama pentingnya, d   mana memiliki range sedikit lebih penting, lebih penting, sangat penting dan mutlak. 

Skala prioritas ini merupakan penilaian yang digunakan pada sistem pendukung keputusan menggunakan metode ANP. Penelitian ini melibatkan lima pakar untuk melakukan penilaian menggunakan skala prioritas. 

Pengisian kuesioner wajib diisi oleh pakar, agar hasil penilaian tingkat kepentingan antarkriteria dan alternatif yang dihasilkan bisa dipertanggungjawabkan. Sebaliknya, jika kuesioner diisi oleh responden yang tidak mengerti tentang pemilihan investasi, bisa menyebabkan kesalahan dalam memberikan penilaian.

Dari penilaian yang diisi oleh pakar, hasilnya dihitung menggunakan metode ANP, menghasilkan: Pertama, pertimbangan antar sub-kriteria pada kriteria risiko, hasilnya menunjukkan, berdasarkan urutan peringkat yaitu risiko pasar, setelah itu likuiditas dan inflasi. Kedua, pertimbangan antarsub-kriteria pada kriteria lainnya, menunjukan urutan peringkat pengembalian, setelah itu pendapatan, nilai investasi, pendidikan, jangka waktu.

Ketiga, pemilihan antaralternatif berdasarkan sub-kriteria risiko pasar, menunjukkan urutan peringkat alternatifnya yaitu deposito,  selanjutnya DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan), emas, asuransi, reksadana, saham.

Keempat, pemilihan antaralternatif berdasarkan sub-likuiditas menunjukkan, berdasarkan urutan peringkat alternatifnya yaitu emas, deposito, saham, reksadana, DPLK, asuransi. 

Selanjutnya, yang kelima, pemilihan antaralternatif berdasarkan sub-inflasi hasilnya menunjukkan berdasarkan urutan peringkat alternatifnya yaitu saham, deposito, reksadana, emas dan asuransi.

Keenam, pemilihan antaralternatif berdasarkan jangka waktu, hasilnya menunjukkan, berdasarkan urutan peringkat alternatifnya yaitu emas, deposito, saham, reksadana, asuransi, DPLK.

Ketujuh, pemilihan antaralternatif berdasarkan nilai investasi hasilnya menunjukkan berdasarkan urutan peringkat alternatifnya yaitu asuransi, saham, emas, reksadana, DPLK, deposito.

Kedelapan, pemilihan antar alternatif berdasarkan pengembalian hasilnya menunjukkan berdasarkan urutan peringkat alternatifnya yaitu saham, reksadana, emas, DPLK, deposito, asuransi.

Kesembilan, pemilihan antaralternatif berdasarkan pendapatan hasilnya menunjukkan berdasarkan urutan peringkat alternatifnya yaitu DPLK, asuransi, emas, reksadana, deposito, saham.

Kesepuluh, pemilihan antaralternatif berdasarkan pendidikan hasilnya menunjukkan berdasarkan urutan peringkat alternatifnya yaitu asuransi, DPLK, reksadana, saham, emas, asuransi.

Sehingga diperoleh kesimpulan hasil akhir dari penelitian pemilihan investasi ideal bagi masyarakat, berdasarkan pertimbangan atau kriteria yang ditentukan maka didapat, alternatif sesuai dengan prioritas yaitu (1) saham, (2) emas, (3) asuransi, (4) DPLK, (5) reksadana dan (6) deposito.

*)Penulis adalah dosen Universitas Nusa Mandiri, Prodi Ilmu Komputer.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement