REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Meskipun Taliban terus menguasai lebih banyak kota di Afghanistan, Presiden Amerika Serikat Joe Biden menegaskan bahwa rencananya untuk menarik pasukan Amerika dari negara itu akan terus berlanjut.
Laporan New York Times berjudul "Biden tak ubah rencana penarikan AS" yang mengutip seorang pejabat senior mengatakan bahwa Gedung Putih tidak mempertimbangkan untuk mengubah rencana di Afghanistan.
“Sementara para pejabat senior Pentagon enggan memutus sebagian besar dukungan militer ke Afghanistan, mereka juga membahas aktivitas Taliban di sekitar Kunduz," ungkap pejabat yang memilih untuk tidak disebutkan namanya.
Kunduz adalah sebuah kota di Afghanistan Utara yang berpenduduk sekitar 350.000 orang yang telah dua kali diintervensi oleh AS di masa lalu untuk diambil alih dari Taliban.
“Namun para pejabat pertahanan mengatakan tidak akan melakukan tindakan di luar serangkaian serangan udara terbatas terlepas dari eskalasi aktivitas Taliban selama tiga minggu terakhir,” papar surat kabar itu.
“Seorang pejabat mengakui bahwa dengan hanya 650 tentara Amerika yang tersisa di Afghanistan, kampanye udara masif tidak mungkin mengubah terobosan yang telah dilakukan Taliban,” kata New York Times.
Bentrokan antara pasukan Taliban dan Afghanistan telah meningkat seiring penarikan pasukan asing dari negara yang dilanda perang itu hingga 11 September.