Selasa 10 Aug 2021 17:47 WIB

Pakistan Tanam 10 Miliar Pohon Segarkan Kota Penuh Polusi

Kota Lahore di Pakistan menjadi salah satu kota paling tercemar di dunia

Rep: Kamran Dikarma/Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Kota Lahore di Pakistan menjadi salah satu kota paling tercemar di dunia. Ilustrasi.
Foto: Caren Virouz/Reuters
Kota Lahore di Pakistan menjadi salah satu kota paling tercemar di dunia. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Pakistan tengah menggencarkan upayanya menanam 10 miliar pohon guna memerangi polusi udara dan kabut asap di negara tersebut. Pada Senin (9/8), Perdana Menteri Pakistan Imran Khan meresmikan proyek hutan Miyawaki di Lahore.

Dalam sambutannya, Khan menyebut proyek hutan tersebut digarap dengan menggunakan teknik yang dipelopori mendiang ahli botani Jepang, Akira Miyawaki. Lebih dari 165 ribu tanaman bakal ditanam di lahan seluas 12,5 hektare.
 
Tanaman-tanaman itu diharapkan dapat tumbuh 10 kali lebih cepat dari biasanya karena menggunakan teknik penanaman Miyawaki. Pemerintah Pakistan mengatakan hutan ini akan menjadi hutan Miyawaki terbesar di dunia.

Baca Juga

Hutan tersebut merupakan satu dari 53 lokasi di Lahore yang diharapkan berfungsi sebagai penyerap karbon. Kota berpenduduk 10 juta jiwa itu telah bergulat dengan kabut asap dalam beberapa tahun terakhir. Lahore menjadi salah satu kota paling tercemar di dunia.

Dalam pidato peresmian proyek hutan Miyawaki, Khan turut memperingatkan warga untuk mengindahkan laporan perubahan iklim PBB terbaru. Dalam laporannya, PBB menyebut pemanasan global berada pada fase mengkhawatirkan. Jika tak dikendalikan, hal itu dapat memicu gelombang panas, curah hujan tinggi, kekeringan, dan proporsi siklon tropis yang intens.

“Manusia telah melakukan tindakan yang merugikan berkat Allah, bagi dunia ini, sehingga banyak hal; naiknya permukaan laut, misalnya karena pemanasan dan emisi, tidak dapat kembali seperti semula,” kata Khan.

Menurut dia, sudah menjadi tanggung jawab semua warga dunia untuk mencegah terjadinya bencana akibat perubahan iklim. “Kita semua yang hidup di dunia ini. Jika kita melakukan semua yang kita bisa, mungkin kita mampu menyelamatkan dunia dari bahaya lebih buruk yang akan datang,” ujarnya.

Dalam hal ini, Khan menilai menanam pohon menjadi salah satu solusi sederhana. “Jika Anda khawatir dengan anak-anak Anda dan masa depan mereka, paling tidak yang bisa Anda lakukan adalah menanam satu pohon dan merawatnya,” kata Khan.

Sejak gerakan penanaman pohon dimulai pada 2018, Pakistan memiliki satu miliar pohon lebih banyak. Negara ini pun menanam 500 juta pohon tambahan selama musim hujan.

Dalam laporannya Senin kemarin, Panel Antar-pemerintah Pada Perubahan Iklim (IPCC) PBB mengatakan aktivitas manusia berdampak pada menghangatnya atmosfer, laut, dan daratan. Meski manusia sudah melakukan tindakan maksimal dalam mengurangi emisi, tapi bumi akan tetap menghangat 1,5 derajat Celcius.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement