Selasa 10 Aug 2021 18:48 WIB

Ekonom Sarankan Bank Beradaptasi untuk Pertahankan Nasabah

Bank harus bisa menjadi agregator dari penyedia fintech dan lembaga keuangan lainnya.

Karyawan melayani nasabah bank. ilustrasi
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Karyawan melayani nasabah bank. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom senior Institute for Development on Economics and Finance (Indef) Aviliani menyarankan bank beradaptasi mempertahankan nasabah melalui restrukturisasi platform dan proses teknologi informasi."Dia (bank) benar-benar memanfaatkan asetnya untuk memperbaiki platform dan teknologinya. Jadi, dia sudah besar dengan biaya sendiri," katanya dalam diskusi virtual di Jakarta, Selasa (10/8).

Ia menjelaskan adaptasi mempertahankan nasabah tersebut merupakan salah satu skenario masa depan perbankan agar lebih baik dan kebanyakan dilakukan bank-bank besar. Kemudian, skenario masa depan bank lainnya, yakni dengan cara membangun bank baru dengan platform bank digital.

"Di Indonesia banyak yang begini, bank kecil dibeli jadi bank digital," ujar Aviliani.

Selanjutnya, Aviliani menyebutkan bank nantinya harus bisa menjadi agregator dari penyedia fintech dan lembaga keuangan lainnya, karena bank dan fintech tanpa sadar sebenarnya saling membutuhkan. Bank juga harus bisa menjadi penyedia pelayanan komunitas, tidak hanya pelayanan produk tetapi juga memberikan saran investasi dan lainnya.

"Sehingga, bukan hanya menyediakan investasi tetapi memberi saran investasi kepada masyarakat," ucap Aviliani.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement